Whatsapp Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Diretas, Pelaku Minta Duit Jutaan Rupiah

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 28 April 2020
Whatsapp Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Diretas, Pelaku Minta Duit Jutaan Rupiah

Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Akun WhatsApp milik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva yang diretas oleh orang tak bertanggung jawab.

Whatsapp diretas untuk melakukan tindak pidana penipuan, seperti yang dijelaskan pada laman Twitter @hamdanzoelva, “@adminbrti Mohon bantuan Hp saya nomor 0818751480, dihack orang yang tidak benar tadi pagi dan dipakai melakukan penipuan, meminta uang. Nomor Penipunya #087786440836#.

Baca Juga

Pemerintah Diminta Evaluasi Program Stimulus Ekonomi Corona

Isinya yakni adanya permintaan uang dari Ketua Umum Syarikat Islam itu kepada beberapa orang dengan alasan ia tak bisa mentrasfer uang lantaran rekeningnya mengalami gangguan.

Di sana, ada juga nomor rekening yang disediakan atas nama Mulya no /Mandiri 1780002932143.

WA
Percakapan pelaku peretasan WA Hamdan Zoelva. Foto: MP/Kanu

Menanggapi hal itu, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Jakarta Pusat meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi lembaga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) karena marak terjadinya peretasan akun media sosial seperti WhatsApp di tengah pandemi COVID-19.

Bukan hanya Hamdan, teranyar akun WhatsApp milik aktivis Ravio Patra juga diduga diretas berisi ajakan melakukan kericuhan hingga ia sempat ditangkap.

Ketua Umum SEMMI Jakarta Pusat Senatha menyebut akun Hamdan tersebut dibajak orang tak dikenal. Sena menjelaskan maraknya peretasan akun media sosial seperti WhatsApp karena peran dan fungsi dari BSSN yang lemah.

"Coba kita lihat struktur pimpinan BSSN, berapa banyak yang berlatar belakang pendidikan teknologi. Bagaimana kita mau mencapai good cyber scurity governance jika terus seperti ini," kata Sena kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (28/4)

Sena tidak bisa membayangkan jika peretasan akun milik Hamdan digunakan untuk memprovokasi seperti akun milik Ravio Patra.

"Hal ini akan berdampak parah bagi kondisi dan situasi Indonesia, untuk itu evaluasi dan penguatan BSSN harus dilakukan segera oleh presiden dan DPR RI," jelas Sena

Ma
Hamdan Zoelva

Sena yang juga sebagai mahasiswa Nadhlatul Ulama Indonesia (Unusia) menuturkan harusnya BSSN saat ini bisa menjadi garda terdepan bagi keamanan nasional.

Baca Juga

DPRD DKI Realokasi Anggaran Rp256,5 untuk Penanganan COVID-19

Pasalnya, dengan penerapan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) yang dilakukan sejumlah daerah telah menjadikan teknologi sebagai aktivitas utama kehidupan masyarakat.

"Semua kegiatan saat ini dilakukan melalui teknologi, jika BSSN sebagai leading sektor negara yang mengurusi hal ini tidak kuat dan tidak diisi oleh ahlinya, pasti akan sangat berbahaya," tutup Senatha. (Knu)

#Hamdan Zoelva
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Timnas AMIN Ungkap Hubungan Anies dengan Prabowo Pasca Debat Capres Ketiga
Hubungan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dengan sang rival, Prabowo Subianto diisukan tengah renggang.
Mula Akmal - Rabu, 10 Januari 2024
Timnas AMIN Ungkap Hubungan Anies dengan Prabowo Pasca Debat Capres Ketiga
Indonesia
Hamdan Zoelva Dorong Hakim Konstitusi Kompak Pilih Ketua MK Baru
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menegaskan bahwa para hakim konstitusi harus bersatu dan kompak dalam proses pemilihan Ketua MK yang baru.
Mula Akmal - Rabu, 08 November 2023
Hamdan Zoelva Dorong Hakim Konstitusi Kompak Pilih Ketua MK Baru
Indonesia
Mantan Ketua MK Sebut Pemanggilan Cak Imin oleh KPK Aneh
Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2015 Hamdan Zoelva menyebut pemanggilan Muhaimin Iskandar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sarat muatan politis karena dilakukan setelah Ketua Umum PKB itu mendeklarasikan diri sebagai bakal cawapres bersama Anies Baswedan.
Mula Akmal - Kamis, 07 September 2023
Mantan Ketua MK Sebut Pemanggilan Cak Imin oleh KPK Aneh
Bagikan