Waspadai Penyebaran Paham Radikal di Kalangan Mahasiswa Baru

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 19 Agustus 2019
Waspadai Penyebaran Paham Radikal di Kalangan Mahasiswa Baru

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono (MP/Kanugraha)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menilai, perlu kewaspadaan terhadap penyebaran radikalisme yang dapat menyasar masyarakat terutama para mahasiswa baru di berbagai universitas.

Masyarakat Indonesia, kata dia, masih didominasi masyarakat 'low class' dari sisi ekonomi dan pendidika. Dimana demokrasi yang harusnya mandat untuk rakyat ternyata dimanipulasi oleh kelompok tertentu untuk kepentingan mereka.

"Mereka baru lulus, jadi anak-anak ini yang mencari jati diri dapat dipengaruhi oleh siapa pun," kata dia di Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Minggu (18/8).

Baca Juga: Anak Buahnya Intimidasi Wartawan, Kapolda Metro Jaya: Belum Ada Laporan

Peran mahasiswa, kata dia, cukup besar dalam merawat keberagaman karena tantangan bangsa Indonesia ke depan yang paling besar adalah masalah intoleransi, radikalisme, terorisme dan dikaitkan dengan media sosial.

Jika masyarakat khususnya mahasiswa tidak bisa mengelola media sosial dengan baik maka paham-paham tersebut masuk dan kemudian generasi muda terpengaruh. "Keberagaman kita yang ada ini bisa terganggu, oleh karena itu tadi saya mengimbau ayo terus kita semaikan toleransi, keberagaman, jaga persatuan dan kesatuan bangsa ini," katanya.

Ia menjelaskan jika masyarakat mulai mengangkat perbedaan yang ada maka itulah cikal bakal hancurnya bangsa Indonesia. Namun, apabila mengangkat kebersamaan dalam perbedaan sekalipun esok kiamat Indonesia akan tetap ada.

"Besok bumi ini kiamat, H-1 bangsa Indonesia akan tetap ada. Itu yang kita sampaikan pada generasi muda karena mereka calon pemimpin bangsa ini," ujar Gatot.

Kebhinnekaan yang dimiliki bangsa Indonesia mulai dari suku, agama, budaya, bahasa dan sebagainya rentan dirusak oleh pihak yang tidak senang dengan Ibu Pertiwi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono (AntaranewsLivia Kristianti)

Ancaman tersebut bersumber dari dua faktor yaitu internal dan eksternal. Dari luar negeri ancaman bisa saja datang dari negara-negara lain. Hal itu terjadi karena ketidaksenangan kepada Indonesia.

"Jika Indonesia menjadi negara besar apakah negara lain senang? Tentu saja tidak," kata Kapolda kelahiran Solok Sumatera Barat tersebut.

Beragam cara yang dilakukan mereka mulai dari 'soft' dan perlahan hingga invasi militer secara terang-terangan. Awalnya, musuh dari luar mencoba mencari persoalan besar yang dihadapi bangsa yang akan dijajah.

Misalnya, terdapat persoalan agama, suku, etnis dan sebagainya maka mereka akan mencoba mengangkat konflik di media sosial. Jika cara ini tidak berhasil maka selanjutnya mereka melaksanakan invasi militer.

Baca Juga: Adu Keras Pemuda Radikal Versus Sukarno-Hatta

Sedangkan faktor internal lebih mengarah pada persoalan yang muncul dari dalam negeri. Sebagai contoh pada 1998 Indonesia menetapkan dan memilih jalur demokrasi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebelum itu, Indonesia dihadapkan beragam persoalan dalam negeri mulai dari pemberontakan hingga runtuhnya orde baru yang digantikan era reformasi. Gatot mengatakan, demokrasi idealnya diterapkan di masyarakat yang didominasi oleh kelas menengah.

"Karena mereka lebih rasional, kritis, dan menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik," jelasnya. (Knu)

#Kapolda Metro Jaya #Radikalisme
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang Luar Jakarta Saat Kerusuhan Demo, Mayoritas Warga Jabar dan Banten
Polda Metro Jaya menangkap 1.240 orang yang berasal dari luar Jakarta terkait kericuhan dalam sejumlah aksi demonstrasi yang berlangsung selama sepekan ini.
Wisnu Cipto - Senin, 01 September 2025
Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang Luar Jakarta Saat Kerusuhan Demo, Mayoritas Warga Jabar dan Banten
Indonesia
Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Kapolda Metro Jaya Pakai Mobil Berpelat Sipil
Mobil Kapolda Metro Jaya dan rombongan memasang plat sipil berwarna putih layaknya kendaraan pada umumnya.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 Agustus 2025
Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Kapolda Metro Jaya Pakai Mobil Berpelat Sipil
Indonesia
Habis Pemakaman Affan Kurniawan, Mobil Kapolda Metro Dilempari Massa Ojol Botol Air Mineral
Massa ojol marah dan kesal karena teman seprofesinya menjadi korban keberingasan aparat Kepolisian.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 Agustus 2025
Habis Pemakaman Affan Kurniawan, Mobil Kapolda Metro Dilempari Massa Ojol Botol Air Mineral
Indonesia
Kapolda Metro Jaya Jadi 'Sasaran' Amarah Pengemudi Ojol, Diteriaki saat Keluar dari Pemakaman Affan Kurniawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Suheri jadi ‘sasaran’ kemarahan ratusan Ojol usai menghadiri pemakaman Affan Kurniawan (21) di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8).
Frengky Aruan - Jumat, 29 Agustus 2025
Kapolda Metro Jaya Jadi 'Sasaran' Amarah Pengemudi Ojol, Diteriaki saat Keluar dari Pemakaman Affan Kurniawan
Indonesia
Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara
Irjen Asep Edi Suheri diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya. Ternyata, ia pernah membongkar kasus Ferdy Sambo hingga menjebloskan Doni Salmanan ke penjara.
Soffi Amira - Rabu, 06 Agustus 2025
Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara
Indonesia
Wakabareskrim Irjen Asep Jadi Kapolda Metro Jaya
Rotasi jabatan ini berdasarkan Surat Telegram dengan nomor ST/1764/VIII/KEP/2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Wakabareskrim Irjen Asep Jadi Kapolda Metro Jaya
Indonesia
Gelar Operasi Patuh 2 Pekan, Kapolda Metro Peringatkan Anak Buahnya Tak ‘Main Mata’ dengan Pelanggar
Polda Metro Jaya akan mengoptimalkan sistem 'hunting' dalam Operasi Patuh Jaya kali ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 14 Juli 2025
Gelar Operasi Patuh 2 Pekan, Kapolda Metro Peringatkan Anak Buahnya Tak ‘Main Mata’ dengan Pelanggar
Indonesia
Ambil Alih dari Polsek, Kapolda Pasang Target Kasus Diplomat Tewas Selesai Seminggu
"Sekarang penyelidikan (Polsek Menteng) sudah saya ambil alih di tingkat Polda," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto
Wisnu Cipto - Jumat, 11 Juli 2025
Ambil Alih dari Polsek, Kapolda Pasang Target Kasus Diplomat Tewas Selesai Seminggu
Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Peringatan May Day Hari ini, Kapolda Metro Khawatir Ada yang Provokasi
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mempersilakan massa berunjuk rasa dengan cara-cara yang baik dan sudah diatur oleh undang-undang.
Frengky Aruan - Kamis, 01 Mei 2025
Peringatan May Day Hari ini, Kapolda Metro Khawatir Ada yang Provokasi
Bagikan