Waspada Malware Berbahaya di Balik Aplikasi Edit Foto


Waspada dengan malware dibalik aplikasi edit foto (Foto: pixabay/geralt)
BELAKANGAN ini tengah heboh perihal malware yang bersembunyi di balik aplikasi edit foto. Seperti halnya aplikasi Craftsart Cartoon Photo Tools. Aplikasi tersebut sekilas mirip aplikasi foto pada umumnya. Tapi, diam-diam aplikasi tersebut membawa malware yang bisa mencuri password Facebook.
Seperti yang dilansir dari laman Bleeping Computer, perusahaan keamanan siber PRadeo, mendapati bahwa aplikasi Crafstart Cartoon Photo Tools ini disusupi trojan FaceStealer.
Baca Juga:
Aplikasi tersebut saat ini sudah dihapus dari Google Play Store. Tapi, sebelum aplikasi tersebut dihapus, sudah diunduh lebih dari 100 ribu kali.
Ketika aplikasi tersebut dibuka, pengguna tak bisa langsung menggunakan fitur edit foto yang ditawarkan. Aplikasi tersebut akan membuka layar login Facebook palsu, kemudian pengguna harus login apabila ingin menggunakan fitur edit fotonya.

Namun setelah kamu login, aplikasi tersebut hanya menyediakan fitur terbatas, serta mengunggah foto yang ingin diedit ke editor foto online dan bisa ditambahkan filter. Foto yang telah diedit tersebut, selanjutnya bisa diunduh oleh pengguna.
Kendati sejauh ini tampak aman, aplikasi tersebut mengirim username serta password Facebook pengguna ke server command and control di Rusia yang dikumpulkan oleh peretas.
Kemudian, malware akan mengambil sederet informasi pribadi dari akun pengguna, seperti alamat email, alamat IP, nomor telepon, chat, riwayat pesan, detail kartu kredit, daftar teman, dan sebagainya.
Tak hanya itu, proses pengeditan foto pun dilakukan pada remote server, bukan pada ponsel pengguna. Jadi, data pengguna rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga:
Mengenal Teknologi Kamera Ponsel Canggih pada Huawei P50 Pro

Terlebih apabila kamu kerap mengunggah foto selfie untuk diedit, karena wajah merupakan data biometrik yang cukup sensitif.
Ketika diteliti, rupanya aplikasi Craftsart Cartoon Photo Tools memiliki banyak red flag, antara lain yakni rating yang hanya 1,7 di Pay Store dan sebagian commerce Ltd', serta alamat email developer menggunakan Gmail.
Kendati demikian, masih saja ada ratusan ribu orang yang tertipu dengan aplikasi tersebut, lantaran dianggap aman dan sudah lolos dari pengawasan Google hingga bisa ada di Play Store.
Bagi pengguna yang terlanjur sudah mengunduh aplikasi tersebut, disarankan untuk segera menghapusnya. Apabila telah dihubungkan dengan akun Facebook, sebaiknya kamu reset akun password akun FAcebook dan mengaktifkan 2FA untuk keamanan tambahan. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
