Cara Santuy Lolos Tipuan Iming-Iming Sepatu Gratis Berujung Malware


Waspada aplikasi berbahaya yang melakukan penipuan dengan iming-iming sepatu gratis (Foto: pixabay/geralt)
DAPAT kiriman link dengan iming-iming sepatu gratis di whatsapp grup atau personal? Ingat, jangan langsung diklik! Iming-iming dapat sesuatu hal apalagi mewah dengan syarat mudah harus dicurigai.
Masak sih ada orang enggak kenal, saudara bukan, tiba-tiba baik banget mau kasih sepatu cuma suruh klik. Giveaway aja syaratnya cukup ribet dan masih diundi. Kalau mujur menang. Kalah, sial-sial pernah coba.
Link itu sebenarnya aplikasi di Google Play 'nakal' menjanjikan sepatu gratis namun penggunanya malah mendapat malware.
Saat ini, pihak Google telah melakukan upaya menghapus sejumlah aplikasi iklan nakal tersebut. Bagaimana upaya itu?
Mula-mula, Google menghapus sejumlah aplikasi Android botnet penipuan iklan namun dirahasiakan namanya dari Google Play Store resmi.
Baca Juga:
Botnet tersebut dinamakan Terracotta, ditemukan tim keamanan seluler Satori di White Ops, sebuah security firm specialized dalam mengidentifikasi perilaku bot.
Peneliti White Ops telah melacak Terracotta sejak akhir 2019, saat botnet tampaknya menjadi aktif.

Nah, gimana bahayanya kalau kita klik?
Menurut para peneliti, Terracotta dioperasikan dengan mengunggah aplikasi di Google Play Store, yang menjanjikan pengguna fasilitas gratis bila mereka menginstal aplikasi di perangkat mereka.
Aplikasi tersebut biasanya menawarkan sepatu gratis, dari mulai sneakers, sepatu boots, tiket, kupon, hingga perawatan gigi mahal. Menggiurkan bukan?
Para pengguna diberitahu untuk menginstal aplikasi, kemudian menunggu dua minggu untuk menerima produk gratis. Selama itu mereka harus membiarkan aplikasi tersebut terpasang di smartphone mereka.
Aplikasi tersebut bakal mengunduh dan menjalankan versi WebView dimodifikasi, dan versi Google Chrome lebih ramping.
Baca juga:
Facebook Seret Pria Penjual Like Instagram Palsu ke Pengadilan
Setelah terunduh, Geng Terracotta meluncurkan WebView dimodifikasi, disembunyikan dari pandangan pengguna, dan melakukan penipuan iklan dengan memuat iklan, kemudian memperoleh pendapatan dari tayangan iklan palsu.
Tim White Ops menggambarkan Terracotta sebagai sistem kompleks dan masif, serta rumit, karena menggunakan teknik canggih untuk menghindari deteksi dari jaringan iklan yang ditipu, dan skala operasinya sangat besar.
Misalnya, White Ops mengatakan pada minggu terakhir bulan Juni saja, botnet Terracotta diam-diam memuat lebih dari dua miliar iklan di dalam 65.000 smartphone terinfeksi.
Saat ini, usai intervensi Google, kehadiran botnet di Play Store telah dikurangi, tetapi tidak dihapus sama sekali oleh beberapa perangkat yang tampaknya masih terinfeksi.
Salah satu tanda telepon selularmu terinfeksi dengan mudah ketika baterai cepat habis dan menghabiskan lalu lintas bandwith karena aplikasi berbahaya tersebut berjalan sepanjang waktu.

Meski begitu, White Ops belum merilis daftar aplikasi terinfeksi Terracotta. Namun, kabar baiknya ketika Google menghapus aplikasi berbahaya dari Play Store, selain itu google juga menonaktifkan aplikasi jahat di semua perangkat pengguna, untuk menghentikan perilaku jahat mereka.
"Karena kolaborasi kami dengan White Ops yang menyelidiki operasi penipuan iklan Terracotta, temuan penting mereka membantu kami menghubungkan kasus ini ke kumpulan aplikasi seluler yang ditemukan sebelumnya dan untuk mengidentifikasi aplikasi buruk tambahan" tutur Juru Bicara Google, seperti dilansir dari laman ZDnet.
Lebih lanjut Juru Bicara Google menambahkan hal itu memungkinkan pihaknya bergerak cepat untuk melindungi pengguna, pengiklan, dan ekosistem lebih luas. "Saat menentukan pelanggaran kebijakan, kami mengambil tindakan".
Nah, intinya kamu jangan sekali-sekali mengklik iklan dengan iming-iming bombastis. Rajin cek melalui kanal resmi penyelenggara, bisa juga cari berita terkait di kanal-kanal berita daring, dan selalu hati-hati dengan jempolmu. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi
