Warna-Warni Tradisi Perayaan Natal di Antero Dunia


Tradisi perayaan Natal di antero dunia tak kalah seru dan unik. (Foto: Pexels/Gary Spears)
LAIN ladang, lain ilalang. Lain tempat, lain adat. Begitulah pepatah untuk menggambarkan warna-warni tradisi perayaan Natal di penjuru dunia.
Di Indonesia, suka-cita perayaan Natal pun diekspresikan tradisi yang unik dan khas. Masyarakat Kristen Tugu, Jakarta Utara, menggelar rabo-rabo atau bermain musik keroncong dan menari bersama mengelilingi kampung.
Lain lagi masyarakat di Manado, Sulawesi Utara. Mereka mengenal laku kunci taon, serangkaian tradisi hidup yang dimulai sepanjang dari Desember hingga awal tahun baru. Antara lain ibadah di gereja, ziarah, dan meletakkan lampu hias di atas makam kerabat.
Bagaimana dengan warga dunia lain? Tradisi perayaan Natalnya pun tak kalah seru dan unik.
Baca juga:
Kate Middleton dan Pangeran William Kembali Lakukan Tradisi Natal Kerajaan
1. Bangun Instalasi Kambing di Swedia
Tingginya mencapai 13 meter dan lebarnya 7,5 meter. Itulah instalasi Kambing Yule atau Gavle yang dibuat saban Natal di Swedia. Instalasi itu berbahan jerami, penuh lampu, dan kaya ornamen Natal.
Holidayextra.com menyebut tradisi ini bertitimangsa sejak abad ke-11 M. Kambing Yule dulu dipercaya punya kekuatan mengendalikan iblis.
Selain membangun instalasi kambing, orang Swedia juga berpakaian menyerupai kambing. "Laki-laki dalam keluarga akan berdandan seperti kambing dan memberikan hadiah kepada seluruh keluarga," tulis holidayextra.com.
2. Festival Ligligan Parul di Filipina
Orang-orang di kota San Fernando, Filipina, menghidupkan malam Natal dengan cahaya gemerlapan. Tiap Natal, mereka menggelar Ligligan Parul atau Festival Lentera Raksasa yang menampilkan parol (lentera) terang menyala.
Parol itu melambangkan Bintang Betlehem, salah satu simbol suci umat Kristiani. "Setiap parol terdiri dari ribuan lampu berputar yang menerangi langit malam. Festival ini menjadikan San Fernando sebagai 'Ibu Kota Natal Filipina'," sebut countryliving.com.
Baca juga:
3. Makan Ulat Goreng di Afrika Selatan
Lupakan kue-kue manis, lembut, dan imut yang kaprah disajikan saat Natal. Di Afrika Selatan, kamu akan menemukan makanan Natal yang unik dan khas: ulat goreng.
Serangga yang buat sebagian orang menjijikkan ini ternyata jadi santapan yang dinanti-nantikan oleh anak-anak setempat.
Ulat ini digoreng dengan bumbu dan tepung yang khas. Rasanya seperti kerupuk udang. Kriuk dan garing. Soal kesehatan, tak perlu khawatir. Dijamin aman. Sebab, banyak serangga, termasuk ulat, telah diakui oleh FAO (Badan Pangan Dunia) sebagai salah satu sumber pangan
Nah, itulah sejumlah warna-warni tradisi perayaan Natal di belahan dunia. Tertarik mengadopsi salah satunya ke Indonesia? (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Warner Bros Bikin Film Perjalanan Santa Menghilang pada Malam Natal

Demokrat Gelar Perayaan Puncak Natal 21 Januari 2025, Ini Rangkaiannya

9,24 Juta Orang Pilih Pakai Pesawat Saat Liburan Nataru, Ini 2 Faktor Tingginya Penumpang

Daniel Stern si Penjahat Basah dalam 'Home Alone' Kenang Momen Konyol Syutingnya 34 Tahun Lalu

'Home Alone' Film Natal Terbaik Sepanjang Masa, Menurut Metrik Buatan Music Magpie

Layanan Internet Untuk Main Gim Melonjak Selama Libur Natal

Berkumpul Lagi dengan Putranya, Britney Spears: Natal Terbaik dalam Hidupku

1.418 Aparat Gabungan Bakal Jaga Ketat Perayaan Natal Nasional 2024

Khidmat Umat Kristiani Ibadah Natal 2024 di GPIB Immanuel Jakarta

Kedamaian Ibadah Misa Natal 2024 di Gereja Katedral Jakarta
