Warga Denmark Diam Diri di Rumah Gegara COVID-19, 'Sex Toy' Laris Manis!

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 08 April 2020
Warga Denmark Diam Diri di Rumah Gegara COVID-19, 'Sex Toy' Laris Manis!

Ilustrasi: Sex toys yang kotor menjadi sarang bakteri (Foto: pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Penjualan mainan seks atau 'sex toy' di Denmark naik lebih dari dua kali lipat setelah warga setempat diminta berdiam diri di rumah untuk membatasi penyebaran virus COVID-19.

"Saya merasa senang kita melakukan hal yang baik di tengah situasi sulit ini, ketika orang merasa rentan," kata Mathilde Mackowski, salah satu pemilik Sinful, toko mainan seks terbesar di negara-negara Nordik seperti dikutip Antara, Rabu (8/4).

Baca juga:

Industri Film Hollywood Juga Terkena Dampak Virus Corona

"Pada pekan pertama April, penjualan di Sinful naik 110 persen di Denmark yang diperkirakan menguasai tiga perempat total pasar," tulis Reuters dalam laporannya.

Laman ulasan mainan seks terbesar di Denmark, Eroti.dk mengatakan lonjakan traffic capai tiga kali lipat selama karantina wilayah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Permintaan mainan seks tertentu dan permainan untuk pasangan juga meningkat. Penjualan 10 hari terakhir juga naik hingga empat kali lipat sejak pertengahan Maret dibandingkan periode yang sama sebelum karantina wilayah.

"Saya kira wajar ketika kita ingin lebih bersenang-senang ketika menghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumah," kata Mathilde.

Ilustrasi (Pixabay)

"Kita sebaiknya saling memperhatikan satu sama lain di tengah kondisi sulit dan ini juga tercermin di kehidupan seks kita," imbuh Mathilde.

Setiap hari, retailer itu mengirim lebih dari 1.500 paket untuk konsumen daring di Denmark, Norwegia, Swedia dan Finlandia. Di seluruh wilayah, penjualan berlipat ganda pada minggu pertama April dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga:

Kedai Kopi Ini Bagi-Bagi Ratusan Gelas Kopi Ke Rumah Sakit Rujukan Corona

Orang Denmark terkenal dengan "hygge" yang bisa diterjemahkan kira-kira sebagai "kenyamanan", sebagai masyarakat paling bahagia di dunia juga hukum progresif seperti legalisasi pornografi pada 1969, jauh lebih dulu dibandingkan sebagian besar Eropa. (*)

#Sex Toys #Sex Doll #Sex Appeal #Sex Education #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
ShowBiz
Ditinggalkan para Pemain, 'Sex Education' di Ujung Tanduk
Padahal, syuting musim keempat tengah berlangsung.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Februari 2023
Ditinggalkan para Pemain, 'Sex Education' di Ujung Tanduk
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan