Wanita Tertua di Yogyakarta Usia 117 Masih Produktif


Mbah Suparni, wanita berusia 117 tahun di Kulonprogo (Foto: Youtube)
Suparni, warga Padukuhan Sadang, Kelurahan Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, masih tampak segar di usianya yang sudah 117 tahun. Wanita tertua di Yogyakarta ini masih beraktivitas selayaknya usia produktif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setiap harinya, Mbah Suparni, yang videonya sedang viral di Youtube ini, berkeliling desa menjual jamu dan selendang. Hal itu dilakukannya dari pagi hingga siang. Sementara di sore harinya, ia membuat tali tambang atau tampar dari daun pandan.
Mbah Suparni dikaruniai kesehatan yang baik di usianya yang lebih dari seabad. Penglihatan dan pendengarannya masih berfungsi baik. Berbicaranya pun masih lancar dan mudah dipahami, selayaknya wanita usia 40-50 tahun. Dua bahasa asing, yaitu Belanda dan Inggris dikuasainya.
Semasa hidupnya, Mbah Suparni jarang ke rumah sakit, dan ia pun jarang mengeluh sakit. Menurutnya, kunci utama untuk tetap bugar adalah selalu berpikir positif, baik dalam kesusahan maupun tidak.
Selain berpikir positif, Suparni juga menjaga pola makan. Ia selalu makan sayur-sayuran yang dimasaknya sendiri dari hasil kebun. Tak lupa ia juga suka mengonsumsi teh kental racikannya sendiri.
Ada kebiasaan unik yang biasa Mbah Suparni lakukan hingga di usia 117 tahun ini. Ia kerap tidur di luar rumah, yang menurutnya lebih nyaman ketimbang di dalam. (Bing)
Baca juga berita terkait: Tatjana Saphira Jadi Nenek Muda Di "Sweet 20".
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
