Wakasek SMPN 124 Jakarta: Tanpa Guru Honorer, Siswa Bisa Apa?


Sejumlah guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Honor Indonesia melakukan aksi di Monomen Mandala Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/5). (antara foto)
MerahPutih Pendidikan - Wakil Kepala Sekolah SMPN 124 Jakarta Mohamad Zuhdi meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Karena menurutnya, tanpa guru honorer proses belajar mengajar di SMPN 124 tidak bisa berjalan secara maksimal.
"Seperti di sini. Cukup banyak guru honorer. Namun, tanpa mereka masih kurang banyak," tuturnya kepada tim merahputih.com, Jakarta, Sabtu, (2/4).
Menurutnya, secara finansial gaji yang diterima oleh guru PNS sangatlah jauh perbandingannya dengan guru honorer. Karena pasalnya, perbandingannya saja sekitar 10 persen.
"Hitungannya per jam yang honorer. Kalau ditotal itu tidak sampai Rp2 juta. Yang honor itu paling 10 persennya dari PNS. PNS tau sendiri gajinya berapa, belum lagi TKD," tuturnya.
Selain itu di SMPN 124 Jakarta ini mayoritas PNS-nya sudah di atas 50 tahun. Sementara usia 50 tahun ke atas terkadang daya ingat dan kecepatannya sedikit melambat. Tidak menutup kemungkinan guru honorer pun jauh lebih baik.
Berdasarkan pandangannya, guru-guru senior lebih banyak pengalamamnya dan kemungkinan kualitasnya lebih bagus. Namun, itu bukan sesuatu yang mutlak. Artinya, tergantung dari individu masing-masing. Terlebih guru-guru zaman sekarang ini lebih dipermudah oleh sarana dan prasarana. Asal mau menggunakan IT, mau ikuti perkembangan dengan pendidikan yang sekarang.
"Yang penting itu penguasaan dan ada kemauan untuk belajar," tutupnya. (rfd)
Baca Juga:
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2015
Curhat Guru Honorer, Ngarep Diangkat Jadi PNS
20 Tahun Mengabdi, Guru Honorer di Makassar Hanya Digaji Rp 200 ribu Perbulan
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Bupati Bantah Copot Camat Baito karena Viral Dampingi Kasus Guru Honorer Supriyani

DPR Ungkap Tanpa Jaminan Kesejahteraan, Pemerataan Dokter Sulit Terpenuhi
