Wacana Rute Transjakarta Blok M-Kota Dihapus, DPRD DKI: Jangan Sampai Menyusahkan Warga
Bus TransJakarta. (Foto: MerahPutih.com/Didik)
MerahPutih.com - Wacana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menghapus rute Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota Tua, mendapat sorotan dari sejumlah kalangan. Termasuk anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, Mujiyono.
Menurut Mujiyono, Pemerintah DKI harus melakukan kajian mendalam agar kebijakan ini tidak menyulitkan mobilitas warga. Apalagi rute koridor 1 paling sentral.
"Perlu ada kajian mendalam mengenai perilaku pemilihan moda transportasi di jalur Blok M-Tanah Abang tersebut. Jangan sampai malah menyusahkan warga," ucap Mujiyono dalam keterangannya, Kamis (25/12).
Sebagai alternatif, Mujiyono mengusulkan agar jalur padat ini hanya diakses oleh transportasi publik. Menurutnya, langkah ini bisa mendorong masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke moda transportasi umum.
Baca juga:
Politikus PDIP DKI Tolak Wacana Dishub Hapus Transjakarta Blok M-Kota
Apalagi, kata dia, transportasi umum yang dioperasikan beragam bisa membantu masyarakat dalam berkegiatan sehari-hari.
"Dengan banyaknya pilihan moda seperti bus atau MRT, publik akan lebih mudah melakukan switching ke transportasi umum. Preferensi orang berbeda-beda, jadi keberagaman moda penting," tutur dia.
Ketua DPD Demokrat DKI ini menekankan pentingnya upaya pemerintah untuk menarik minat masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan transportasi publik. Hal ini sejalan dengan target penggunaan transportasi umum di Jakarta yang mencapai 60 persen, tetapi hingga kini baru 18,86 persen.
Diberitakan sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan rencana penghapusan rute Transjakarta Koridor 1 akan dilakukan pada 2029 setelah pembangunan MRT Fase 2A rampung.
Baca juga:
Asyik! Naik Transjakarta, MRT, LRT Jakarta Gratis 31 Desember - 1 Januari 2025
Rencana itu digaungkan karena bersinggungan dengan rute Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rute Lebak Bulus-Kota Tua yang direncanakan mulai beroperasi pada 2029. Langkah itu pula dianggap mampu menciptakan efisiensi pengelolaan dana Publik Service Obligation (PSO) atau subsidi.
"Layanan MRT Lebak Bulus-Kota nantinya akan menjadi jalur utama, sehingga rute Transjakarta yang bersinggungan, seperti Blok M-Kota, akan dihapus," terang Syafrin di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12).
Meski demikian, rute tersebut tidak akan dihapus segera, melainkan menunggu MRT Fase 2A beroperasi penuh.
"Rerouting atau perubahan rute Transjakarta akan dilakukan setelah MRT Kota selesai dibangun," ujarnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kenaikan Tarif Transjakarta Jangan Beratkan Warga, DPRD Minta Audit Efisiensi Terlebih Dahulu
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Pramono Pertimbangan Masukan Netizen Terkait Kenaikan Tarif Transjakarta
Subsidi TransJakarta Bikin Pemprov DKI Boncos, Tarif Baru Sedang Dikaji
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
21 Tahun Beroperasi Tarif TransJakarta Naik Baru Sekali, Segini Ongkos Riilnya Tanpa Subsidi