Otomotif

VW Tawarkan Pesangon kepada Karyawan di Rusia untuk Berhenti Sukarela

Andrew FrancoisAndrew Francois - Senin, 13 Juni 2022
VW Tawarkan Pesangon kepada Karyawan di Rusia untuk Berhenti Sukarela

VW rencanakan hengkang dari Rusia. (Foto: Unsplash/Julian Hochgesang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INDUSTRI otomotif di Rusia telah terhenti sejak konflik Rusia-Ukraina pada 24 Februari. Hampir semua pabrik besar internasional telah keluar dari negara itu atau menghentikan operasi lokal. Tak jauh berbeda Volkswagen juga mengalami hal yang sama.

Perusahaan Jerman itu sekarang berusaha meminimalkan kerugian finansial pada bisnisnya itu. Dinukil dari Motor1 yang menuliskan bahwa pabrik asal Jerman itu menawarkan imbalan kepada karyawan lokal jika mereka setuju untuk berhenti dari VW secara sukarela.

Lebih lanjut bahwa perusahaan mobil legendaris itu tengah melakukan negosiasi dengan tenaga kerjanya di pabrik yang berlokasi di kota Nizhny Novgorod. VW menawarkan kompensasi finansial dan asuransi kesehatan hingga akhir tahun.

Baca juga:

Volkswagen Merilis Konsep Mobil Van Model Kompak

Pabrik VW di Rusia telah berhenti beroperasi. (Foto: Unsplash/Lenny Kuhne)

Sekitar 200 orang yang bekerja di pabrik ditawari kompensasi setelah Volkswagen mengumumkan pada Maret 2022 lalu bahwa produksi di Nizhny Novgorod akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Menurut informasi yang tersedia, karyawan yang setuju untuk berhenti dari perusahaan sebelum 17 Juni akan menerima bayaran sebesar enam bulan gaji.

Volkswagen mengoperasikan dua pabrik produksi di Rusia. Adapun pabrik yang di Nizhny Novgorod bukan milik pabrikan Jerman tersebut melainkan kerja sama dengan pembuat mobil lokal GAZ Group.

Grup Volkswagen memproduksi Volkswagen Polo, Taos, Skoda Kodiaq, Karoq, dan Kamiq, tetapi jalur perakitan dihentikan tak lama setelah konflik Rusia-Ukraina dimulai. VAG memiliki pabrik di Kota Kaluga yang mempekerjakan sekitar 4.200 orang.

Baca juga:

Mobil Ikonik Hippies yang Masih Diburu Penggemar Otomotif

Konflik Rusia dan Ukraina sebabkan pabrikan otomotif hengkang. (Foto: Unsplash/Klaus Wright)

Volkswagen bukan satu-satunya pabrikan mobil yang berjuang mempertahankan eksistensinya di Rusia. Sayangnya konflik itu terus berlarut dan membuat situasi dan kondisi dunia otomotif di sana tidak menampakan prospek yang menggembirakan. Seperti Renault harus menjual saham pengendalinya di AvtoVAZ dan pabrik yang sebelumnya dioperasikan sekarang dikendalikan oleh Kota Moskow.

Ada desas-desus tentang kemungkinan kebangkitan Moskvitch, mantan pembuat mobil era Soviet. Spekulasi terliar bahkan mengklaim merek tersebut dapat kembali sebagai pembuat mobil EV.

Terdapat perusahaan otomotif lain yang menghentikan operasinya di Rusia seperti Mitsubishi, Ford, Suzuki, Toyota, Honda, BMW, dan lainnya. Sebagian besar dari mereka tidak lagi memproduksi dan mengimpor mobil ke negara itu sebagai akibat dari sanksi Barat. (waf)

Baca juga:

Damaikan Jempol Waspada Hoaks Perang Rusia-Ukraina

#Otomotif #Mobil
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
Suzuki XL7 Alpha Kuro Resmi Meluncur, Tampil Makin Gagah dengan Aksen Hitam
XL7 Alpha Kuro, varian tertinggi Suzuki XL7 hadir dengan desain serba hitam.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
Suzuki XL7 Alpha Kuro Resmi Meluncur, Tampil Makin Gagah dengan Aksen Hitam
Lifestyle
Asyik! Beli Pelumas Motor Matic Bisa Langsung Dapat Hadiah Pulsa
Beli pelumas motor kini bisa dapat hadiah pulsa. Federal Oil menghadirkan program ini hingga November 2025.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Asyik! Beli Pelumas Motor Matic Bisa Langsung Dapat Hadiah Pulsa
Lifestyle
Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor
Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 segera bergulir mulai 24 - 28 September di ICE BSD City.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor
Dunia
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Tarif baru itu menjadi bagian dari kesepakatan dagang pemerintahan Trump dengan Jepang melalui proses negosiasi yang berlangsung sejak 22 Juli lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Lifestyle
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025
Federal Oil meraih penghargaan di Top Brand Award 2025. Penghargaan ini digelar berdasarkan survei terhadap lebih dari 14.000 responden di 15 kota besar Indonesia.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025
Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Polisi Berhasil Tangkap 3 Pelaku yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar Milik Bank Jateng Wonogiri
Polisi berhasil menangkap tiga pelaku yang membawa kabur Rp 10 miliar milik Bank Jateng cabang Wonogiri, Senin (8/9) lalu.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Polisi Berhasil Tangkap 3 Pelaku yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar Milik Bank Jateng Wonogiri
Lifestyle
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
Mobil Lubricants kembali meluncurkan program baru sejak 17 Agustus 2025. Konsumen bisa liburan hingga mendapatkan emas jika rutin melakukan perawatan mobil.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
Indonesia
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Ekspor industri otomotif pada dasarnya mengalami peningkatan. Namun pemerintah tetap mendorong pelaku industri untuk melakukan perluasan pasar.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Bagikan