Vijaya Fitriyasa, Wujudkan Sepak Bola Nasional Jadi Kebanggaan Indonesia
Vijaya Fitrayasa prihatin dengan persepakbolaan di Indonesia. (Foto: dok. pribadi)
MerahPutih.com – Vijaya Fitriyasa, calon Ketua Umum PSSI periode 2019 – 2023, mengungkapkan keprihatinannya terhadap persepakbolaan dalam negeri. Ia menyoroti peringkat Indonesia yang ada di posisi 167, kalah dengan Papua New Guinea yang ada duduk di posisi 165. Apalagi banyak peristiwa yang semakin membuat sepak bola Indonesia kehilangan kepercayaan publiknya sendiri.
“Kita jadikan tahun 2019, sebagai titik awal untuk mulai menata sepak bola nasional dengan lebih baik. Saatnya mengembalikan kepercayaan publik sepak bola Indonesia kepada PSSI dan saatnya untuk memulai upaya-upaya serius dan sistematis mewujudkan sepak bola Indonesia menjadi kebanggaan nasional,” kata Vijaya yang mengakuisisi 70 persen saham Persis Solo.
Baca Juga:
PSSI harus dikelola secara profesional, sesuai tuntutan sebagai industri dan entitas bisnis. Berangkat dari hal itu Vijaya yang pengusaha tambang dan mineral ini berusaha untuk memberikan visi terbaiknya bila kelak duduk sebagai Ketum PSSI.
Ada yang menarik dari pemikirannya, belakangan ini banyak pemain asing yang kemudian dinaturalisasi bermain untuk tim nasional. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan hal itu, tentunya harapan yang ada adalah mampu mendongkrak tim nasional ke jenjang yang lebih baik.
“Naturalisasi yang selama ini telah dilakukan, perlu ada pembenahan dan peningkatan. Sehingga hal ini bisa berjalan lebih sistematis dan tepat sasaran. Sasarannya haruslah pemain-pemain usia muda, terutama mereka pemain-pemain keturunan Indonesia yang bermain di liga-liga Eropa,” ungkap Vijaya yang mengelola Jakarta Academy Football.
Sebagai pengusaha tentunya ia melihat bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia dapat menjadi industri yang menguntungkan bagi perekonomian nasional.
Baca Juga:
“Perlu upaya-upaya serius untuk melakukan pembenahan pelaksanaan liga di Indonesia. Baik dari kualitas penyelenggaraan, terknis, finansial dan komersialisasi,” tegasnya.
Baginya PSSI harus memainkan peran sebagai coach untuk setiap klub dalam membenahi dan meningkatkan aspek teknis, finansial dan komersialisasi klub. PSSI harus mampu mendampingi klub dalam upaya melibatkan pihak swasta, dana publik melalui listing di bursa saham dan pemanfaatan platform crowdfunding untuk memenuhi kebutuhan finansial klub.
“Penyelenggaraan event-event pertandingan sepak bola juga perlu diupayakan untuk bersinergi dengan upaya untuk pengembangan usaha menengah, kecil dan mikro. Pertandingan sepak bola tidak hanya sebagai peristiwa olahraga, tetapi juga harus menjadi peristiwa ekonomi,” tutupnya. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dihubungi PSSI, John Heitinga Belum Tertarik Tangani Timnas Indonesia
Ikuti Rumor Pelatih Anyar Timnas Indonesia, Thom Haye Pilih Menunggu
PSSI Telah Interview Para Calon Pelatih Timnas Indonesia, 2 Nama dengan Ranking Terbaik Akan Dibahas dalam Rapat Exco
Media Ternama Inggris Laporkan John Herdman Sudah Jalani Pembicaraan dengan PSSI, Singgung Giovanni van Bronckhorst
Berada di Zona Degradasi, Persis Solo Bertekad Cukur PSM Makassar
Kemenpora Targetkan Timnas Indonesia U-23 Raih Medali Perak di SEA Games 2025, PSSI Ingin Lebih
Sumardji BTN Rela Hubungi Timur Kapadze Cuma Buat Nanya-Nanya Ilmu Sepak Bola
PSSI Resmi Tunjuk Nova Arianto sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-20
Alasan Kuat Direktur Teknik PSSI Rekomendasikan Nova Arianto Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
PSSI Resmi Tunjuk Nova Arianto Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20