Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Juli 2024
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik

Tempat penukaran uang. (Foto: MP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 sebesar USD 407,3 miliar. Posisi ULN tersebut tumbuh sebesar 1,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

BI mengklaim struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal itu tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat sebesar 29,8 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,9 persen dari total ULN.

ULN pemerintah tetap terjaga pada Mei 2024 yang tercatat sebesar 191 miliar dolar AS, atau secara tahunan mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8 persen (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi sebesar 2,6 persen (yoy).


Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik, seiring dengan sentimen positif kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Baca juga:

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

"Perkembangan ini bersumber dari ULN sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral, serta sektor swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (15/7).

Ia menegaskan, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas yang di antaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (21 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,7 persen); jasa 0endidikan (16,8 persen); konstruksi (13,6 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (9,5 persen).

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99 persen dari total ULN pemerintah.

Selain itu, ULN swasta juga tetap terjaga pada Mei 2024 dan tercatat sebesar 197,6 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,4 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada April 2024 sebesar 2,8 persen (yoy).

Baca juga:

Erick Perintahkan BUMN Pemilik Utang Luar Negeri Lakukan Mitigasi Fluktuasi Kurs

Tercatat, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,9 persen dari total ULN swasta.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1 persen terhadap total ULN swasta," katanya.

ULN pada Mei 2024 ini, meingkat setelah mengalami kontraksi pertumbuhan atau penurunan sebesar 1,5 persen (yoy) pada April 2024. (*)

#Utang Luar Negeri
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
“Posisi utang luar negeri pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total."
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
Indonesia
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 April 2025
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Indonesia
ADB Suntik Pinjaman Baru US$ 500 Juta ke Indonesia
Suntikan pinjaman setara Rp 7,93 triliun (kurs Rp 15.864) itu nantinya akan digunakan untuk promosi inklusi keuangan di Indonesia.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Desember 2024
ADB Suntik Pinjaman Baru US$ 500 Juta ke Indonesia
Indonesia
Kemenangan Trump Bayangi Indonesia Harus Bayar Utang Luar Negeri Lebih Tinggi
Kebijakan ekonomi AS yang pro-pertumbuhan dapat mendorong penguatan ekonomi AS sehingga meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 November 2024
Kemenangan Trump Bayangi Indonesia Harus Bayar Utang Luar Negeri Lebih Tinggi
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Juli 2024
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik
Indonesia
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 April 2024
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Indonesia
Erick Perintahkan BUMN Pemilik Utang Luar Negeri Lakukan Mitigasi Fluktuasi Kurs
BUMN perlu melakukan peninjauan ulang terhadap biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres untuk melihat situasi terkini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 April 2024
Erick Perintahkan BUMN  Pemilik Utang Luar Negeri Lakukan Mitigasi Fluktuasi Kurs
Indonesia
Utang Pemerintah Naik 5,4 Persen Jadi USD 196,6 Miliar
Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Februari 2024
Utang Pemerintah Naik 5,4 Persen Jadi USD 196,6 Miliar
Bagikan