Lapsus Dara Puspita, Srikandi Musik Asal Surabaya

Usai Hadapi Tekanan Pemerintah, Dara Puspita Semakin Mendunia

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 09 Maret 2018
Usai Hadapi Tekanan Pemerintah, Dara Puspita Semakin Mendunia

Infografis grup band wanita Dara Puspita. (Merahputih.com/Bayu Samudro)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PADA pertengahan 1965, Dara Puspita melakukan wajib lapor ke pihak kejaksaan karena membawakan lagu-lagu barat. Namun, band perempuan asal Surabaya itu seolah tak peduli. Nyatanya, mereka tetap memainkan lagu barat meski diawasi ketat pihak kepolisian.

"Yang tak boleh, 'kan, The Beatles. Akhirnya kami nekat memainkan The Rolling Stones," kelakar pendiri Dara Puspita, Titiek AR, seperti dikutip saat diwawancarai pengarsip Manunggal Kusuma Wardaya, Kamis, 12 Mei 2012, Groningen, Belanda.

BACA JUGA: Suhu Politik Memanas, Dara Puspita Mengganas

Setelah seminggu menjalani wajib lapor, Dara Puspita justru kebanjiran manggung sampai ke luar negeri. Gadis-gadis asal Surabaya itu, membawa nama Indonesia di kancah internasional pada saat pemerintah bersitegang dengan Inggris dan Amerika.

Ketika bermain di Thailand, kata Titiek, Dara Puspita menciptakan lagu berjudul Pantai Pataya.

Negara Asia lain yang menjadi tujuan manggung Dara Puspita adalah Iran. Pada 1968, mereka diminta tampil di hadapan anggota Kerajaan Iran (pada saat itu masih berbentuk kerajaan hingga tahun 1979). Di sana, mereka diminta Pangeran Kerajaan Iran memainkan lagu Kakatua.

Dara Puspita Melenggang ke Eropa

Setelah bermain di Kerajaan Iran, Dara Puspita melanjutkan lawatan ke Jerman Barat, Turki, dan Hongaria. Dalam setahun, Dara Puspita tampil sebanyak 250 pertunjukan di 70 kota. Dara Puspita juga kerap tampil di klub-klub malam hingga pangkalan militer Amerika Serikat di Eropa.

Selain itu, mereka juga sempat tampil di Kota London, hingga Liverpool, Inggris, di mana kota tersebut merupakan kota lahirnya The Beatles, grup musik yang dilarang di Indonesia oleh Sukarno.

Tak berhenti di Inggris, Dara Puspita bersama road manajernya Merkl Horst, melanjutkan petualangannya ke Perancis, Belgia, Spanyol, dan Belanda.

"Kalau main di Belanda, kami main di pasar-pasar. Kami senang. Kami pernah main di London dan Liverpool. Kami juga disebut The Beatles Girls. Kami gak sangka sampai main ke sana," kata Titiek.

BACA JUGA: Perjuangan Grup Musik Dara Puspita Demi Raih Cita-cita

Gadis-gadis asal Surabaya itu, membawa nama Indonesia di kancah internasional di saat pemerintah bersitegang dengan Inggris dan Amerika.

Dengan gaya panggung yang sangat atraktif, Dara Puspita melawan stigma bahwa wanita harus penuh kelembutan. Meski mengandalkan teknologi rekaman yang seadanya, Dara Puspita tetap berkarya hingga menjadi salah satu grup penting di dalam musik rock di Indonesia. (*)

#Lapsus Dara Puspita, Srikandi Musik Asal Surabaya #Dara Puspita #Presiden Sukarno
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Fun
Fleur! Resmi Bubar
Unit rock Fleur! putuskan untuk bubar.
Febrian Adi - Minggu, 01 Januari 2023
Fleur! Resmi Bubar
Bagikan