Upaya Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia Melalui Jalur Diplomasi

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 31 Maret 2022
Upaya Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia Melalui Jalur Diplomasi

PBB. (Foto: United Nations)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERANG tak melulu berakhir dengan menang-kalah di palagan. Ada jalur perundingan agar perang mereda bahkan berakhir sehingga istilah menang-kalah tak lagi cocog digunakan. Perdamaian lewat jalur perundingan memang tak bisa serta-merta terjadi tanpa peran pihak ketiga. Indonesia tercatat pernah ambil bagian sebagai bagian perundingan dua negera berseteru untuk mengandakan perundingan damai.

Berpegang pada amanat di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, "melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial", Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia, baik sebagai negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga di bawah naungan PBB, seperti Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Organisasi Buruh Internasional (ILO), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Baca juga:

Kabar Baik dari New York, PBB Sahkan Resolusi Usulan Indonesia

Konferensi antar negara di PBB. (Foto: United Nations)

Salah satu catatan sejarah penting Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian dunia, ketika mengusung Gerakan Non Blok (Non-Aligned Movement) sebagai langkah penting meredakan ketegangan dua akibat pemisahan Blok Timur dan Blok Barat.

Gerakan Non-Blok (GNB) semula merupakan himpunan negara-negara baru merdeka atau negara berkembang mendeklarasikan diri tidak memihak kepada salah satu blok era perang dingin.

Lima kepala negara pemrakarsa GNB, antara lain Joseph Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Sukarno (Presiden Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Pandit Jawaharlul Nehru (Perdana Menteri India), dan Kwan Nkrumah (Presiden Ghana).

Setalah mengadakan empat kali pertemuan, deklarasi GNB baru terjadi pada KTT I di Yugoslavia tanggal 1 - 6 September 1961, dan ditandatangani 25 kepala negara.

Jakarta Informal Meeting 1. (Foto: Quizziz)

Jejak Indonesia lain di dalam diplomasi perdamaian pada dua negara sedang berkonflik terjadi di tahun 1988. Indonesia mensponsori Jakarta Informal Meeting (JIM 1) Juli 1988. Melalui keanggotaannya di PBB, Indonesia turut aktif membantu menyelesaikan konflik Vietnam-Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM 1) diadakan pada Juli 1988.

Indonesia tercatat sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dan terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak empat kali, pada periode 1974-1975, 1995-1996, 2007-2009, dan 2019-2020. Selama periode tersebut Indonesia berperan menengahi, menjembatani, dan membentuk konsensus di antara pada anggota Dewan Keamanan PBB dan negara anggota lainnya, termasuk saat terjadi konflik Vietnam-Kamboja.

Baca juga:

Presiden Jokowi Anggap Keanggotaan Tidak Tetap DK PBB Cermin Penghargaan Internasional

Pertemuan tersebut berhasil membuahkan penyelesaian konflik di Kamboja dengan menarik pasukan Vietnam dari Kamboja dan mencegah rezim Pol Pot nan telah banyak membantai rakyat Kamboja.

Tiga usulan dalam JIM I, antara lain melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB nertugas mengawasi penarikan mundur pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata di Kamboja ke dalam satu kesatuan, disetujui semua pihak serta akan dibahas kembali dalam JIM II.

Konferensi negara anggota dewan HAM. (Foto: United Nations)

JIM II dilaksanakan pada bulan Februari 1989, menghasilkan Cambodia Peace Plan berisi upaya mendorong gencatan senjata antara pihak-pihak bertikai di Kamboja, menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah sedang dilanda konflik, serta mendorong pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional untuk menjaga kedaulatan Kamboja sampai diselenggarakannya pemilihan umum di Kamboja.

Keputusan dari pertemuan JIM I dan II kemudian disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Brunei Darussalam. Tak hanya itu, saat PBB membentuk pemerintahan transisi di Kamboja sebelum dilaksanakannya pemilihan umum Indonesia mengirim pasukan Kontingen Garuda XII A-XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di Kamboja.

Tak hanya menjadi anggota Dewan Keamanan PBB, Indonesia juga menjadi anggota Dewan HAM bersama 47 negara anggota lainnya sejak 2006 dan terpilih lagi untuk periode 2007-2010.

Empat fokus tugas Indonesia dalam keanggotaan tersebut, seperti memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dunia termasuk meningkatkan kontribusi kaum perempuan, meningkatkan sinergi antara Dewan Keamanan PBB dan organisasi di kawasan Asia Pasifik, mendorong kemitraan global untuk meningkatkan sinergi penciptaan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan, mendorong terbentuknya komprehensif global untuk mengurangi terorisme, radikalisme, dan esktrimisme. (waf)

#Maret +62 Bicara Damai Ajalah #PBB #Sejarah Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Indonesia
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
PBB, kata Dujarric, terus berkomunikasi dengan otoritas negara-negara terdampak dan siap membantu operasi penyelamatan maupun respons tanggap bencana.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
Indonesia
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
PBB menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
Indonesia
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Gubernur DKI Pramono Anung menolak laporan PBB yang menyebut populasi Jakarta hampir 42 juta jiwa. Angka tersebut berasal dari wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 Desember 2025
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Indonesia
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Dukcapil DKI meluruskan data PBB soal populasi Jakarta 42 juta jiwa, menjelaskan perbedaan data de facto dan de jure. Penduduk resmi Jakarta tercatat 11 juta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Indonesia
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30
Berdasarkan laporan PBB, jumlah penduduk yang tinggal di ibu kota Indonesia saat ini mencapai 41,9 juta jiwa.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30
Indonesia
Proses Pemilihan Sekjen PBB Dimulai, Negara Anggota Diminta Calonkan Perempuan
PBB juga menjabarkan prosedur pemilihan yang harus diikuti dalam beberapa bulan ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Proses Pemilihan Sekjen PBB Dimulai, Negara Anggota Diminta Calonkan Perempuan
Indonesia
Dapat Restu dari PBB Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Tunggu Perintah Prabowo
TNI mendapat restu dari PBB untuk mengirim pasukan ke Gaza. TNI pun menunggu perintah dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Dapat Restu dari PBB Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Tunggu Perintah Prabowo
Dunia
Laut Mediterania Kuburan 1.000 Lebih Imigran Afrika ke Eropa Sepanjang 2025
Imigran dari Afrika yang hendak memasuki kawasan Eropa harus bertarung nyawa ketika hendak menyeberang lewat Laut Mediterania.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
Laut Mediterania Kuburan 1.000 Lebih Imigran Afrika ke Eropa Sepanjang 2025
Dunia
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Usulan tersebut kini telah didukung oleh lebih dari 20 negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Bagikan