Ubisoft akan Dicaplok Dua Ekuitas?
Bisa jadi sebentar lagi Ubisoft akan diakuisisi. (Foto: Ubisoft Store)
SEPERTI pemburu yang melihat mangsanya, dua ekuitas yakni Blackstone Inc. dan KKR & Co, tengah mengelilingi perusahaan gim Ubisoft untuk mengakuisisi, demikian Blooomberg menuliskan. Rumor memang mengatakan bahwa Ubisoft akan dijual akibat harga saham yang tidak kunjung bergerak naik.
Seperti yang dikutip dari laman Kotaku, dana yang diperoleh dari saham dapat digunakan oleh Ubisoft untuk memproduksi gim yang akan mereka garap. Bisa jadi dua ekuitas itu dapat menyingkirkan masalah pendanaan tersebut.
Baca Juga:
Fitur 'Voice to Text' Siap Maksimalkan 'Live Streaming' PlayStation
Entah memang hendak dijual atau tidak, mereka masih adem ayem saja, belum memulai negosiasi yang lebih serius untuk siap diambil alih oleh dua ekuitas itu. Di sisi lain Ubisoft memiliki konsultan finansial yang memberikan gambaran akuisisi bila memang terjadi.
Permasalahan akuisisi bukan hal yanga sing dalam dunia developer gim. Ini berhubungan dengan besarnya dana dalam menggarap satu proyek gim.
Sudah banyak akuisisi yang terjadi di dunia gim. Seperti developer Grand Theft Auto, Take-Two yang telah membeli Zinga. Kemudian Sony membeli Bungie, lalu Microsoft mendapatkan Activision Blizzard.
Berbeda dengan EA yang membuka jaring ikannya demi mendapatkan waralaba lainnya untuk hadir di studionya sejak awal 2022 ini. Bahkan EA ingin membuat developer di balik seri gim FIFA menjadi danau besar dimana 'ikan besar yang akan memangsa ikan kecil'.
Baca Juga:
Ubisoft sepertinya mencoba untuk membantah bila studionya akan dibeli oleh orang lain. CFO Ubisoft Frederick Duguet mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan tawaran dari perusahaan manapun. Begitu juga CEO dari Ubisoft Yves Guillemot tidak akan mengkonfirmasi hal tersebut. Namun dia tidak membantah juga bila ada potensi besar pembeli akan siap mengambil alih Ubisoft.
Berkaca ke belakang, banyak peristiwa yang terjadi selama 35 tahun Ubisoft. Seperti pendanaan yang didapat dari Tencent pada 2018 yang mampu membuat Ubisoft tetap berdiri. Kemudian permasalahan nepotisme keluarga Guillemot di Ubisoft. Adapula permasalahan internal termasuk pelecehan seksual di tempat kerja pada 2020 lalu.
Pada lapisan luar, Ubisoft diketahui tengah melepaskan DLC terbaru Assassin's Creed Valhalla sebagai gim tersendiri. Agaknya mereka ingin membuang kepusingan dibandingkan mengurus permasalahan pada gim yang baru dirilis selama 18 bulan. Tapi di sisi lain, gim seperti Far Cry, Ghost Recon, dan gim Assassin's Creed lainnya, masih tetap berjalan sebagaimana mestinya. (dnz)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bakal Seru Banget nih, Zenless Zone Zero Versi 2.3 akan Hadir 15 Oktober Bawa Cerita Horor Penuh Teka-Teki
Sistem Pendingin di Red Magic 11 Pro: Cara Kerja dan Keunggulan
Red Magic 11 Pro: HP Gaming dengan Sistem Pendingin Cairan Berbekal Baterai Raksasa 8.000 mAh dan Kipas 24.000 RPM
Karakter 'KPop Demon Hunters' Beraksi di Arena 'Fortnite', Hadir dengan Mode dan Item Eksklusif
HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet
Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae
Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025
Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru