Tumbangnya Ki Hujan, Saksi Bisu Sejarah Banten

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 16 November 2016
Tumbangnya Ki Hujan, Saksi Bisu Sejarah Banten
Pohon Ki Hujan yang tumbang di halaman pendopo kabupaten Serang Banten (Foto: MP/Sucitra)

MerahPutih Peristiwa - Pohon Ki Hujan alias Terembesi alias Ambon yang berdiri selama ratusan tahun di halaman bangunan warisan kolonial, tumbang. Pohon yang berdiameter sekira 6 meter tersebut merupakan saksi bisu sejarah panjang masyarakat Banten dan republik.

Sabtu (12/11) dini hari pada pukul 00.17 WIB, merahputih.com yang sedang berada di ruangan wartawan kawasan eks pendopo gubernur, mendengar suara mirip petir bersahutan yang ditutup dengan suara menggelegar. Awalnya santai saja, sebelum menyadari bahwa diluar ruangan tidak hujan dan terdengar suara keributan orang.

Melangkah keluar ruangan, orang-orang berkejaran ke arah asal suara dari halaman pendopo kabupaten Serang yang letaknya tepat di seberang jalan. Pohon Ki Hujan yang selama ini disaksikan masyarakat Banten berdiri kokoh, rebah. Menimpa apapun yang berada dibawahnya, termasuk sebagian pagar pendopo kabupaten Serang, beruntung tidak ada korban jiwa, karena biasanya di lokasi tersebut ramai anak muda bersantai.

Ki Hujan berusia ratusan tahun tumbang Sabtu dini hari lalu (Foto: MP/Sucitra)

Asep Herdiana, Kabid Pertamanan dan Persampahan pada Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan (DTRBP) Kabupaten Serang mengatakan, memiliki sejarah panjang dan menjadi saksi atas perjuangan masyarakat Banten mengusir penjajah. Bahkan pada Desember 1945, pohon ambon itu sebagai saksi bisu pidato Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno di Alun-alun Serang.

“Sebelum gedung (pendopo Kabupaten Serang) ini berdiri, pohon ini sudah ada,” katanya.

Namun demikian, tidak diketahui pasti sejak kapan Ki Hujan berdiri disana, sementara berdasarkan catatan sejarah, pendopo kabupaten Serang dibangun dari sisa reruntuhan Keraton Surosowan yang dibakar oleh Belanda pada 1808. Saat itu Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal HW Daendels.

Ki Hujan tersebut jadi saksi perjalanan sejarah Banten (Foto: MP/Sucitra)

Penghuni pertama bangunan itu adalah J De Bruijn WD pada 1817 yang juga menata Serang pertama kali. Di sekitar Pendopo Kabupaten Serang pun berdiri beberapa bangunan bersejarah lainnya.

Berdasarkan penelusuran merahputih, pernyataan Asep Herdiana kemungkinan benar. Pengamat budaya dan sejarah Banten Iwan Subakti mengatakan, pernah melihat sendiri bukti visual berupa foto dimana pohon tersebut berukuran sebesar pohon pisang berdiri di halaman pendopo kabupaten Serang, sementara tahun tepatnya foto tersebut ia tidak ingat.

"Pokoknya tahun 1800-an, yang jelas setelah 1808 itu. Sayang sekali saya sempat pinta kepada pemilik copy foto tidak diberikan, orangnya sudah almarhum," ungkapnya, Rabu (16/11).(Ctr)

BACA JUGA:

  1. Sejarawan Banten: Benteng Speelwijk Bukan Dibangun Belanda
  2. Melacak Jejak Kesultanan Banten di Museum Nasional Banten
  3. Gerabah Bumi Jaya Kerajinan Warisan Leluhur di Banten
  4. Akhirnya Jokowi Perbaiki 10 Jembatan Gantung di Banten
  5. Peguron Paku Silat Banten yang Lebih Tersohor di Lampung
#Sejarah Banten #Pohon Tumbang #Ki Hujan Tua
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan