Toyota akan Daur Ulang Baterai Bekas Mobil Listrik


Toyota ingin daur ulang baterai bekas mobil listrik mereka. (Foto: Unsplash/Christina Telep)
TOYOTA bermitra dengan Redwood Materials, sebuah perusahaan daur ulang baterai yang dipimpin oleh salah satu pendiri Tesla JB Straubel, untuk mengumpulkan dan mendaur ulang baterai kendaraan seperti yang dilaporkan oleh The Verge.
Produsen otomotif itu berencana mengambil baterai lama yang sudah usang dan memperbaikinya atau menghancurkannya, sehingga bahannya dapat digunakan untuk membuat baterai baru. Redwood secara khusus berencana memproduksi bahan untuk anoda dan katoda, dua komponen utama sel baterai.
Tujuan utama perusahaan adalah untuk menciptakan rantai pasokan loop tertutup untuk kendaraan listrik. Artinya, mereka memanfaatkan baterai bekas dari mobil listrik dan mengubahnya menjadi baterai untuk mobil baru, sehingga bisa lebih menghemat sumber daya.
Baca juga:
Toyota Majesty, MPV Mewah di Atas Alphard atau Vellfire

Sementara, Toyota saat ini telah meluncurkan kendaraan baterai listrik jarak jauh pertamanya. Mobil yang lebih baru tidak menjadi fokus upaya kemitraan saat ini, mengingat baterai mereka masih relatif baru. Kemitraan itu akan fokus pada mobil baterai listrik yang usianya sudah sangat tua dan usang.
Target proyek kemitraan Toyota dan Redwood adalah mobil baterai listrik generasi pertama yang usianya sudah lebih dari 20 tahun. Sebagian besar mobil yang dimaksud adalah Toyota Prius generasi pertama.
Di sisi lain, Redwood mengatakan bahwa mereka ke depannya ingin memiliki beberapa pusat operasi di dekat pabrik baterai Toyota di Amerika Utara. Ini mengacu pada pabrik yang ada di wilayah Carolina Utara.
Baca juga:
Toyota GR Supra GT4 50 Edition, Cuma Ada Enam Unit di Dunia

Sejatinya teknologi dan metode Redwood untuk mendaur ulang baterai kendaraan belum sepenuhnya teruji. Pasalnya perusahaan baru saja meluncurkan program untuk mendaur ulang baterai bekas kendaraan listrik pada Februari 2022, dengan Ford dan Volvo sebagai mitra.
Meski Redwood telah memiliki rencana jangka panjang untuk menangani baterai dari kendaraan listrik, namun kapasitas mereka untuk melakukannya dalam skala besar sesungguhnya relatif belum teruji.
Perusahaan tersebut mengatakan mampu menerima sekitar enam gigawatt-jam baterai per tahun untuk didaur ulang. Mereka berharap dapat memproduksi komponen senilai 100 GWh pada 2025 dan lima kali lipat pada tahun 2030. (waf)
Baca juga:
Mobil Diesel Toyota Kini Sudah Terapkan Standar Euro 4
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru

Kursus Safety Riding Sepi Peminat, Pangkal Tingginya Angka Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia

5 Alasan Kamu Harus Punya New Honda Scoopy dan PCX 160 2025, ini Fitur dan Keunggulannya
