Tips Menulis Novel di Aplikasi Digital Ala Asma Nadia

SALAH satu penulis ternama Tanah Air, Asma Nadia, membagikan sejumlah tips menulis novel untuk para pemula yang ingin menerbitkan karya lewat aplikasi digital atau platform online, khususnya di platform KBM App, untuk mendapat tingkat keterbacaan yang tinggi dan populer.

Pada konferensi pers peluncuran novel barunya berjudul "Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia", Nadia menyampaikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dalam menerbitkan karya melalui aplikasi digital. Agar karyanya bisa populer dengan cepat.

Baca Juga:

Kenali Manfaat Baca Buku Digital Lewat Gawai

"Biasanya di KBM App itu bab pertama harus nendang. Jadi bab pertama itu sudah harus menampilkan konflik. Konfliknya harus kencang," tutur Asma, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Lebih lanjut Nadia menjelaskan, bahwa novel yang terbit pada platform daring, memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan novel konvensional.

Kemudian, apabila pembaca novel cetak mau tidak mau harus membaca semua isi sekaligus, pembaca novel online harus membuka satu per satu bab, sehingga kekuatan bab pertama menjadi sangat penting.

"Kalau di platform, untuk me-unlock atau membuka bab berikutnya mereka akan melihat dari bab yang sekarang dulu, seru atau tidak, ending-nya bikin penasaran atau tidak. Nah, ini salah satu yang bisa dicermati," tuturnya.

Selain itu, Asma juga menambahkan, bahwa membuat judul yang menarik lebih dulu sangat penting, kemudian barulah memikirkan cover ilustrasi. Seperti halnya membuat pembaca berpikir 'Apa Nih?' atau judul yang mengandung konflik.

Baca Juga:

Buku Kuno Ini Bisa Membunuh Orang

Lalu, menurut Asma, yang tidak kalah penting ialah mempromosikan karya pada orang-orang di sekitar serta membagikan karya lewat media sosial. Kemudian, penulis pun bisa saling mempromosikan dan mendukung penulis lainnya, agar peluang keterbacaan akan semakin naik.

Asma mengungkapkan, bahwa para penulis yang sukses di KBM App ialah teman-teman ibu rumah tangga biasa. Mereka awalnya tidak melirik ke kepenulisan hingga mulai menulis selama pandemi dan bisa hits.

"Mereka rajin mempromosikan karyanya, bahkan mereka mention Asma Nadia di Instagram dan Twitter. Mereka pun membuat laman fanpage sendiri untuk memberikan bocoran-bocoran dari karya-karya mereka," terang Asma.

Perihal riset kepenulisan untuk latar tempat, Asma mengungkapkan bahwa saat ini di internet telah menyediakan ruang yang luas untuk membantu penulis dalam melakukan riset, tentang tempat-tempat yang belum pernah di singgahi secara langsung.

Sementara itu Asma juga menyarankan menggunakan metode blog-walking dan vlog-walking, agar bisa membayangkan tentang pengalaman orang lain yang sudah pernah travelling di suatu tempat yang jauh.

Karena menurut Asma, untuk seseorang yang belum sampai ke suatu tempat yang ingin dikisahkan, bisa meminjam panca indera orang-orang yang sudah pernah ke tempat tersebut. Karena, dengan meminjam apa yang mereka lihat, dengar, alami dan rasakan, bisa diambil sebagai rujukan untuk tulisan.

Selain itu, hal penting lainnya dalam membuat novel, yakni harus membaca banyak buku atau literatur yang mendukung riset kepenulisan. (Ryn)

Baca Juga:

Menulis Tangan Memberikan Manfaat Kesehatan, Nomor 4 Bikin Takjub