Tips Meningkatkan Keamanan Siber
Ancaman peningkatan kebocoran data ini perlu diwaspadai oleh para PSE. (Foto: Unsplash/Philipp Katzenberger)
KETIKA data sudah menjadi sebuah aset bernilai, maka tidak heran banyak serangan digital yang menyasar data dari lembaga atau perusahaan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan infrastruktur keamanan siber.
Ini dapat dilihat dari rentetan insiden seperti dugaan kebocoran data registrasi SIM Card, data bank pada Januari 2022, catatan medis pasien di sejumlah rumah sakit, dokumen penting milik 21 ribu perusahaan Indonesia, hingga 26 juta riwayat browsing pengguna salah satu provider internet.
Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, memaparkan bahwa ancaman peningkatan kebocoran data ini perlu diwaspadai oleh para PSE, terutama untuk lembaga atau perusahaan yang menyimpan data pribadi masyarakat.
"Serangan siber dan kebocoran data dapat berdampak luas mulai dari kerugian operasional atau finansial dari PSE itu sendiri, dan juga potensi kejahatan digital bagi pengguna yang terdampak dari kebocoran data pribadi mereka," jelas Andri, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Senin (19/9).
Baca juga:
ITSEC Asia pun membagikan beberapa tips untuk meningkatkan keamanan siber bagi perusahaan:
1. Lakukan penetration testing
Penetration Testing atau Pentest dilakukan dengan cara simulasi serangan kepada aplikasi atau jaringan untuk menemukan celah keamanan, sebagai evaluasi untuk memperbaiki tingkat keamanan.
Lakukan Pentest untuk aplikasi sebelum launching ke publik, aplikasi perubahan, dan untuk aplikasi kritikal perlu dilakukan Pentest rutin setiap tahun. Pentest wajib dilakukan dan hasil temuan celah keamanan harus ditutup.
2. Red Teaming
Selain Pentest, simulasi serangan yang lebih komprehensif dilakukan melalui Red Teaming. Lebih dari sekadar mengetes jaringan atau aplikasi, Red Teaming melakukan simulasi serangan yang menyeluruh dan mendalam pada infrastruktur internal meliputi people, process, dan technology.
Red Teaming bertujuan melatih kemampuan organisasi dan tim internal (blue team) dalam mendeteksi, merespon, dan mencegah serangan.
Baca juga:
3. Membentuk Security Operation Center (SOC) untuk monitoring aplikasi critical
SOC diperlukan sebagai Blue Team atau tim pertahanan untuk memantau secara ketat 24/7 nonstop pada sistem aplikasi yang krusial. Seperti meningkatkan visibilitas keamanan, mempersingkat waktu deteksi dan respon terhadap aktivitas serangan, dan membantu memperhitungkan risiko dari ancaman siber. Use case atau skenario-skenario pertahanan juga perlu selalu diperbaharui.
4. Lakukan Patching dan Hardening
Selain dapat untuk menambah fitur dan meningkatkan performa, update patch penting dilakukan untuk memperbaiki bug/error dan menutup celah keamanan. Hardening memberikan langkah lebih lanjut untuk memperkuat sistem keamanan yang meliputi network, server, application, database, dan operating system.
5. Terapkan Komitmen Manajemen
Selain pembuatan SOP keamanan informasi, dalam pengelolaannya perlu ada komitmen dari seluruh manajemen organisasi. Mulai dari level atas sampai yang terendah perlu pemahaman untuk melindungi data, bukan terbatas pada departemen IT saja.
Komitmen keamanan informasi ini juga perlu dijalankan berkelanjutan dalam berbagai implementasi yang meliputi pembaharuan SOP, audit berkala, peningkatan software dan hardware, dan juga pengembangan keterampilan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Apple Bakal Rilis iPhone 20 pada 2027, ini Bocoran Model Lain yang Diprediksi Hadir
Xiaomi 17 Air Masuk Tahap Pengembangan, Siap Saingi Samsung Galaxy S25 Edge dan iPhone Air
iPhone 18 Bakal Punya RAM 12GB, Fitur Apple Intelligence Jadi Lebih Banyak!
OPPO Find X9 Ultra Bakal Punya Baterai Terbesar di Kelasnya, Diprediksi Rilis 2026
OPPO Reno 15 Series Cuma Rilis 2 Model, Spesifikasinya Mulai Terungkap!
Spesifikasi OPPO Find X9s Bocor, Pakai Chipset Dimensity 9500 Plus dan 3 Kamera 50MP
Apple Enggak Bakal Rilis iPhone 19, Siap-siap Diganti dengan Model ini
OPPO Find X9 Series Sudah Rilis di China, Bawa Baterai 7.025mAh dan Tampilan Baru
Amnesty International Minta RUU Ketahanan dan Keamanan Siber Dikaji Ulang, Dinilai Bisa Batasi Kebebasan Berekspresi
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa