Tips Memilih Supplier untuk Bisnis Kuliner


Kenali tips memilih supplier dalam berbisnis kuliner (Foto: pixabay/designdrawartes)
MEMULAI bisnis kuliner tak sertamerta dijalankan tanpa perhitungan yang jelas. Karena, dibutuhkan sejumlah langkah yang tepat agar bisnis kamu bisa berjalan dengan baik. Salah satunya cerdik dalam memilih dan mempertimbangkan supplier yang tepat.
Mengenai hal tersebut, founder Kebab Baba Rafi Indonesia, Nilam Sari, menggarisbawahi pentingnya pelaku usaha untuk memastikan kestabilan stok barang dari supplier atau pemasok, meskipun si pemasok telah memiliki reputasi yang baik.
Baca Juga:
Deretan Fakta Unik Tentang Se'i, Kuliner Khas NTT yang Bikin Nagih
Kemudian, Nilam juga menyarankan, agar para pelaku usaha kuliner memilih supplier yang menyediakan harga bersahabat, dengan mempertimbangkan margin penjualan.
"Apalagi kalau industrinya sama, misalnya industri franchise. Franchise itu kan tentang berbagi margin, dari logistik, produsen, kantor pusat, franchising, hingga customer. Itu sudah bagi margin berapa kali, sudah panjang banget, jadi harganya pasti harus bersaing," jelas Nilam seperti yang dikutip dari laman Antara.

Lebih lanjut Nilam pun menggarisbawahi, bahwa pentingnya membangun kerja sama yang baik pada pemasok, agar bisa memiliki jaringan dengan visi yang sama. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan di pasar kuliner.
Menurut nilam, Supplier terkadang ada chemistry, ada yang memang melayani dengan baik dan ada yan tidak. "Kadang kan kita juga mencari hubungan seperti, 'Oh, ternyata dilayani dengan cepat dan bagus'. Nah, itu juga jadi pertimbangan," ujar Nilam
Sementara itu, Pemenang MasterChef Indonesia musim pertama, Lucky Andreono pun menekankan, bahwa kerja sama penting dilakukan antara pelaku usaha kuliner dan supplier bahan pokok, agar bisnis tetap berjalan.
Terlebih di masa pandemi ini juga sangat berdampak pada berbagai pihak, dari mulai usaha kuliner dan juga pemasok bahan baku.
Lucky memaparkan, apabila kita tidak saling membantu dari supplier pada pembeli atau pembuat makanan, bisnis tidak akan terjadi.
Baca Juga:

Di samping itu, Rona Hartriant selaku Acquisition Lead Food Market Hub (FMH) menambahkan, bahwa agar pelaku usaha kuliner lebih rajin mencari dan membandingkan harga dari pemasok yang berbeda.
Bukan sekadar soal harga, Rona juga menegaskan bahwa para pelaku usaha harus mempertimbangkan kualitas bahan baku yang disediakan supplier, hal itu agar bisa menghasilkan produk makanan yang bisa dipercaya konsumen.
"Tergantung kebutuhan dari restoran masing-masing, mereka mengincarnya apa, sih. Kalau memang mengincar makanan yang berkualitas, carilah bahan baku berkualitas yang harganya sepadan dengan uang yang dikeluarkan," ucap Rona. (Ryn)
Baca Juga:
Magdalena, Food Vlogger Jagoan Bagi UMKM Kuliner di Masa Pandemi
Bagikan
Berita Terkait
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
