Tingkatan Usia Anak-Anak Mengenal Gadget, Jaga Jangan Kecanduan


Perkenalkanlah gawai sesuai tingkatan umur anak. (Foto: pixabay/nicedude)
TERKADANG orangtua ingin anaknya sama dengan anak orang lain. Padahal belum tentu baik untuk anaknya. Seperti ponsel yang seolah sebuah kebanggaan bila anaknya sudah memegang gawai itu.
Padahal tak seperti itu seharusnya . Ada tingkatan usia anak-anak dapat diperkenalkan dan boleh memegang gawai. Seperti yang diungkap pada laman Go-Dok dari wawancara Jovita Maria Ferliana, M.Psi., psikolog dari RS Royal Taruma, bahwa tak semua anak diperbolehkan memegang gawai itu. Ada dampak yang nantinya harus diterima oleh anak-anak.

Anak-anak berumur 0-2 tahun sama sekali tidak diperbolehkan memegang gawai. Sinar biru yang keluar, misalnya dari ponsel, membahayakan otak anak. Sebaiknya orangtualah yang selalu berinteraksi dengan anaknya. Usia itu merupakan usia untuk membentuk dan mengembangkan potensi, percaya diri dan inisiatif yang berguna untuk masa depan si anak.
Ketika usianya masuk dalam kelompok 2-4 tahun, anak dapat diperkenalkan dengan gawai meskipun hanya dalam waktu terbatas, 1 jam saja. Bila tidak dibatasi gawai dapat memicu produksi hormon endorfin di otak. Alhasil anak akan mencandu gawai.
Pun dalam kelompok usia itu sebaiknya memberikan konten yang berguna dan memiliki nilai edukasi. Sebaiknya mencari konten yang memperkenalkan bentuk dan warna, suara juga boleh. Tujuannya adalah mengasah kemampuan visiomotorik anak.

Ketika memasuki kelompok usia 4-7 tahun akan terlihat inisiatif anak mengeksplor sendiri gawai yang ada. Disinilah peran orangtua harus lebih tegas. Terapkan aturan dan batasan yang jelas dan tegas. Seperti waktu, periode dan konten yang boleh diakses.
Batasan waktu yang diperbolehkan hanya dua jam tidak boleh lebih. Ini untuk menjaga perkembangan emosi anak pada tingkat normal. Kemudian menghindarkan anak dari radiasi yang keluar dari gawai yang memperngaruhi perkembangan neuron anak.
Memasuki usia 7-10 tahun sebaiknya orangtua tetap tegas dalam memberikan gawai pada anaknya. Meskipun anak memiliki dunia dan teman-temannya, namun mereka harus tetap diawasi menggunakan gawai. Namun jangan sekedar melarang, berikan alasan-alasan yang masuk akal yang mudah mereka mengerti. Tentunya orangtua harus memberikan 'hadiah' untuk anak yang menurut. Tak berlebihan bila agak memberikan keleluasan memegang gawai di akhir pekan. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Lelang HP Sitaan Koruptor: iPhone Hingga Samsung Mulai Harga Rp 1,9 Juta, Pahami Syarat dan Mekanismenya

Penumpang Kehilangan HP di Pesawat, Garuda Indonesia Lakukan Investigasi

Cantiknya Detail Bodi OPPO Reno 13 Series Koleksi "Butterflies Romance on Hand"

Segini Pajak yang Harus Lo Bayar Buat Beli IPhone 16

Cuma 1 Jutaan, HP Itel RS4 Usung RAM 12GB dan Helio G99

Ini Beda Spesifikasi Samsung Galaxy S24, Plus, dan Ultra

Kebiasaan Orang Indonesia Membeli Smartphone, Tunai atau Kredit?

Bareskrim Bakal Shutdown 191 Ribu Ponsel dengan IMEI Ilegal
