Tim SAR Kendari Evakuasi 345 Penumpang Kapal Kandas, Saat Evakuasi Penumpang Sudah Duduk di Atap Kapal
Tim SAR Gabungan saat melakukan proses evakuasi terhadap para penumpang kapal yang kandas di Perairan Konawe, Sulawesi Tenggara. ANTARA/HO-Basarnas Kendari
MerahPutih.com - Kapal Motor (KM) Alif Berkah kandas di Perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
KM Alif Berkah dilaporkan kandas, pada Senin (9/6) sekitar pukul 18.32 Wita. Berdasarkan laporan tersebut terdapat kapal yang memuat 346 penumpang dan enam orang ABK itu kandas saat melewati perairan dangkal di sekitaran Pulau Bokori.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari Amiruddin menyampaikan, pada pukul 18.50 Wita Tim Penyelamat KPP Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian.
Ia menyebutkan saat Tim SAR tiba di lokasi, pihaknya langsung mengerahkan KN SAR Pacitan karena kondisi penumpang kapal kayu tersebut mencapai ratusan orang. Proses evakuasi penumpang berlangsung cukup lama dari pukul 20.15 sampai 22.00 Wita karena menggunakan kapal perahu karet menuju KN Pacitan.
Baca juga:
Pemburu Babi Hilang di Hutan Kerinci, Tim SAR Kerahkan Drone Thermal
"Terdapat satu orang penumpang yang membutuhkan perawatan lebih lanjut yang di mobilisasi dengan perahu karet menuju Dermaga Basarnas Kendari selanjutnya dibawa ke RS Santa Anna Kendari untuk dilakukan tindakan medis," jelasnya.
Amiruddin menyampaikan, usai mengevakuasi 345 penumpang, KM SAR lalu menuju dermaga Kendari sekira pukul 22.30 Wita, Sementara enam AKB KM Alif Berkah 01 memilih tinggal karena menunggu air pasang agar kapal mereka bisa dibawa ke darat.
"Dengan telah tibanya kapal KN SAR Pacitan di Dermaga Basarnas Kendari membawa seluruh penumpang kapal dalam keadaan selamat," ungkap Amiruddin.
Dalam operasi tersebut, melibatkan Tim dari Polairud Polda Sultra, Lanal Kendari, KSOP, KP3 Kendari, Tagana Sultra, dan Kartana.
Sementara itu, salah seorang penumpang Ica (20) mengaku sebelum insiden itu, sempat terdengar lambung kapal seperti menabrak sesuatu. Kondisi itu, kemudian membuat penumpang panik karena air mulai masuk ke lambung kapal.
"Penumpang panik sampe ada yang teriak-teriak, tapi kita dikasi tau tetap diam di tempat saja," sebut Ica.
Ia mengaku di dalam kapal itu ada ratusan penumpang dan puluhan motor. Bahkan, penumpang itu ada yang sampe duduk di atap kapal.
Dirinya mengaku sesuai jadwal awal, kapal seharusnya berangkat dari Pelabuhan Langara pukul 13.00 Wita siang. Normalnya, estimasi perjalanan sampai Kendari selama tiga jam. Namun, kapal baru berangkat sekitar pukul 16.00 Wita tanpa pemberitahuan pasti ke penumpang dari pihak pemilik kapal terkait penundaan keberangkatan.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Viral Ibu Korban Banjir Ngamuk ke Tim SAR, Deputi Basarnas Maklum Situasi Bikin Orang Susah Berpikir Sehat
SAR Kendari Selamatkan 443 Korban Kecelakaan Kapal, 7 Tewas 6 Masih Hilang
Basarnas Masifkan Operasi Pencarian dan Pertolongan Korban Banjir di Sumatera Utara
Update Pencarian Korban Longsor Cilacap: 20 Orang Tewas, 3 Orang Masih Hilang
Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Basarnas hingga TNI/Polri Dikerahkan ke Sejumlah Titik untuk Percepat Evakuasi Korban
Basarnas Kirim Tambahan Petugas Buat Evakuasi Warga Semeru
Mengharukan! ini Momen Kapal SPPG Antar MBG untuk 951 Anak di Pulau Terpencil
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
Basarnas: 171 Korban Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Selamat, 67 Meninggal Dunia
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang