Tim Langgar Aturan Budget, Gelar Juara Dunia Max Verstappen Terancam Dibatalkan


Red Bull Racing langgar batas budget hingga Rp 115 miliar. (Foto: F1)
FIA selaku regulator olahraga balap mobil dunia termasuk F1 telah merilis adanya pelanggaran batas budget oleh tim Red Bull Racing pada 2022. Seperti diketahui, ada batas budget bagi tim F1 yang harus dipatuhi agar kompetisi tetap seimbang.
Musim 2021 lalu, seluruh tim F1 memiliki batas budget yang sama, yakni USD 145 juta atau sekira Rp 2,2 triliun. Namun, FIA telah merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan bahwa laporan keuangan tim Red Bull Racing telah melampaui batas budget yang sudah ditentukan.
Menurut klaim FIA, tim yang dibela Max Verstappen dan Sergio Perez itu telah melampaui budget kurang dari lima persen, atau setara dengan USD 7,25 juta (Rp 115 miliar). Jumlah tersebut sebenarnya pelanggaran ringan bagi sebuah tim F1, namun tetap ada hukuman yang menanti.
Baca juga:
Melihat Lebih Dekat Mobil F1 Tim Red Bull Racing di GIIAS 2022

FIA mengatakan proses penentuan hukuman masih berjalan dan belum menentukan hukuman potensial apapun, demikian seperti dilaporkan laman Crash. Namun, sejumlah tim seperti Mercedes dan Ferrari telah menyerukan bahwa setiap pelanggaran batas biaya harus mendapat hukuman berat.
Berat atau ringannya hukuman terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh tim F1 tidak bisa semena-mena dilayangkan. Ada aturan baku yang berlaku dan tolok ukur dari setiap pelanggaran yang dilakukan. Mengingat kecilnya pelanggaran batas budget yang dilakukan Red Bull Racing, berikut adalah sejumlah kemungkinan hukuman yang akan dikenakan.
Baca juga:
Mengenal Hannah Schmitz, Perempuan Ahli Strategi Red Bull Racing F1

- Teguran publik.
- Pengurangan poin kejuaraan konstruktor yang diberikan untuk kejuaraan berlangsung dalam periode pelaporan pelanggaran.
- Pengurangan poin kejuaraan pembalap yang diberikan untuk kejuaraan berlangsung dalam periode pelaporan pelanggaran.
- Penangguhan dari satu atau lebih tahapan kompetisi, tidak termasuk untuk menghindari keraguan pada perlombaan itu sendiri.
- Pengurangan jatah waktu pengujian aerodinamis atau lainnya.
- Pengurangan batas budget di musim berikutnya.
Secara teori, FIA memang bisa saja menganulir gelar juara dunia yang telah direngkuh Max Verstappen pada 2021 lalu, dengan pengurangan poin atau penangguhan dari kompetisi. Namun, itu tidak dianggap sebagai hukuman yang mungkin terjadi, atau kemungkinannya kecil sekali. (waf)
Baca juga:
Menang Besar di GP Spanyol 2022, Mobil Lubricants Apresiasi Raihan Tim Red Bull Racing F1
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua

Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
