Mengenal Hannah Schmitz, Perempuan Ahli Strategi Red Bull Racing F1


Perempuan jenius di balik kejayaan Red Bull Racing F1. (Foto: Red Bull Racing)
UNTUK kesekian kalinya, Schmitz kembali menunjukkan strategi jitu saat membawa Max Verstappen alias 'Super Max' naik podium tertinggi di Grand Prix Hungaria lalu dua pekan lalu. Padahal, pembalap Red Bull itu memulai balapan dari posisi kesepuluh. Bukan upaya mudah bersaing meraih podium dari posisi itu.
Namun, strategi jitu Schmitz mampu mengubah hasil buruk kualifikasi menjadi sebuah kemenangan bagi Verstappen — sekaligus membawanya unggul jauh hingga 80 poin atas Charles Leclerc di posisi kedua dalam klasemen sementara F1 2022.
Salah satu keputusan tepat Schmitz adalah tidak menetapkan penggunaan kompon ban hard kepada Verstappen. Penggunaan kompon tersebut justru dilakukan oleh tim Scuderia Ferrari, yang akhirnya mengakibatkan pembalapnya, Leclerc, gagal naik podium.
Usai balapan, Verstappen ditanya seberapa pentingnya komunikasi dengan sejumlah anggota tim yang berada di pit wall sepanjang sesi balap GP Hungaria. Ia akhirnya turut menyebutkan pentingnya peran Schmitz.
Baca juga:
Podium Berturut-turut, Mobil Lubricants Bangga dengan Duo Pembalap Red Bull Racing F1

“Anda tidak boleh melakukan banyak kesalahan. Tentu saja sangat sulit untuk selalu berada di sisi yang baik, katakanlah seperti itu. Tapi saya pikir kami memiliki banyak pria dan wanita yang bagus di dalam tim," kata Verstappen seperti diungkap Motorsport.
Ia menambahkan Schmitz merupakan ahli strategi Red Bull yang sangat hebat. Ia mampu mengambil keputusan tepat dengan sangat tenang, yang sangat dibutuhkan oleh tim dan pembalap di lintasan.
Mengomentari kemenangannya, Verstappen tak yakin bila Red Bull unggul secara kecepatan atas Ferrari. Namun, pembalap berkebangsaan Belanda itu menyebut pemilihan ban yang tepat pada waktu yang tepat merupakan kunci dalam memenangi perlombaan.
"Kami tahu bahwa mobil kami secara umum cepat, tetapi saya pikir sepanjang balapan, Ferrari juga sangat cepat, hanya saja mereka salah memilih ban hard,” ucap Verstappen.
Baca juga:
Buemi Tetap di Red Bull

Schmitz bukan orang baru di Red Bull Racing. Musim ini menjadi tahun ke-13 baginya bekerja bersama dengan tim yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris, tersebut.
Schmitz sudah memegang berbagai posisi di Red Bull Racing. Tidak mengherankan ia begitu dihargai di Red Bull, terutama jika melihat latar belakang pendidikannya sebagai jebolan teknik mesin Universitas Cambridge.
Dia pernah bekerja di bagian desain model, penanggung jawab simulator, hingga posisi prestisius sebagai manajer utama di divisi strategi tim. Penasihat motorsport Red Bull, Helmut Marko, mengakui bila Schmitz selalu menganalisis segalanya dengan tenang namun selalu tepat. (waf)
Baca juga:
Honda Buka Peluang Kembali ke F1 pada 2026
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
MotoGP dan Formula 1 Digelar Bersamaan Realistiskah? Berikut Fakta dan Analisanya

Hasil Kualifikasi F1 GP Hungaria 2025: Charles Leclerc Berhasil Catatkan Waktu Tercepat

Jadwal Lengkap F1 GP Hungaria 2025: Persaingan Panas akan Tersaji antara Duo McLaren

Hasil Sprint Race F1 GP Belgia 2025: Max Verstappen 'Asapi' Duo McLaren

Jadwal F1 GP Belgia 2025: Ujian Berat Menanti Max Verstappen, Lando Norris dan Oscar Piastri Masih Dominan

Hasil F1 GP Inggris 2025: Lando Norris dan Oscar Piastri Bawa McLaren Berjaya

'F1 The Movie' Langsung Melesat ke Posisi Puncak Box Office di Pekan Pertama Penayangannya

Hasil F1 GP Austria 2025: McLaren Berjaya di Markas Red Bull

Jadwal Lengkap F1 GP Austria 2025: Ajang Pembuktian Tim Red Bull Sebagai Tuan Rumah

Film 'F1': Sensasi Ngebut Brad Pitt dan Cerita tentang Kesempatan Kedua
