TikTok Blokir Akun Media Rusia


TikTok blokir media Rusia dari platform mereka. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)
MERAHPUTIH.COM - TIKTOK memblokir akun media Rusia, RIA Novosti, Rabu (25/9). Akun dengan lebih dari 2 juta pengikut itu hilang dari pencarian di platform berbagi video pendek tersebut. Semua video dari media Rusia itu tak lagi bisa diakses.
Beberapa video yang berisi pernyataan resmi Presiden Rusia Vladimir Putin atau juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letjen Igor Konashenkov juga diblokir atau dibisukan. Alasan tindakan itu ialah video disebut menyebarkan informasi palsu.
Pemblokiran akun RIA Novosti itu terjadi beberapa hari setelah TikTok melakukan tindakan serupa terhadap akun-akun yang terkait dengan Sputnik dan RT International. RIA Novosti telah berulang kali disebut oleh media Barat sebagai contoh sukses dalam mempromosikan agenda Rusia di tengah sanksi yang dikenakan.
Seperti dilansir ANTARA, TikTok menghapus akun Sputnik Belarus, Sputnik Serbia, Sputnik Afrique, Sputnik Africa, dan Sputnik Armenia, di antara sejumlah akun Sputnik lainnya, pada pekan lalu.
Baca juga:
Kampanye Iklan Ini Berhasil Raih 2 Penghargaan dari TikTok di 2024
Pada 4 September, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap pemimpin redaksi grup media internasional Rossiya Segodnya dan penyiar RT, Margarita Simonyan, serta wakilnya, Anton Anisimov dan Elizaveta Brodskaia.
Wakil Direktur Penyiaran Informasi Berbahasa Inggris RT Andrey Kiyashko, Manajer Proyek Media Digital RT Konstantin Kalashnikov, dan sejumlah pegawai penyiar lainnya juga dimasukkan ke daftar sanksi.
Departemen Luar Negeri AS, dalam langkah paralel, memperketat kondisi operasional untuk Rossiya Segodnya dan anak perusahaannya dengan menetapkannya sebagai ‘misi asing’.
Di bawah Undang-Undang Misi Asing, mereka diwajibkan untuk memberi tahu departemen tentang seluruh staf yang bekerja di Amerika Serikat (AS) dan mengungkapkan semua properti yang mereka miliki.
Otoritas AS juga mengumumkan pembatasan penerbitan visa bagi individu yang mereka tuduh ‘bertindak atas nama organisasi media yang didukung Kremlin’. Namun, Departemen Luar Negeri menolak mengungkapkan nama-nama individu yang dikenakan pembatasan visa baru tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengklaim langkah-langkah itu tidak ditujukan kepada jurnalis tertentu Rusia, tetapi kepada karyawan perusahaan yang terlibat dalam ‘kegiatan rahasia’.
Sementara itu, otoritas AS telah menuntut Kalashnikov dan pegawai RT lainnya, Elena Afanasyeva, dengan tuduhan konspirasi pencucian uang dan melanggar Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA).(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
