Tiga Tahap Menuju Kenormalan Baru Akibat Corona


Tahap kehidupan baru usai pandemi (Foto: Pixabay/zhugher)
MUNCULNYA pandemi virus corona baru atau COVID-19 memang membuat segalanya berubah. Banyak kebiasaan yang dulunya sering dilakukan banyak orang kini menjadi hal yang dihindari, seperti berdekat-dekatan. Sebaliknya, hal yang dulunya jarang kini menjadi sangat populer seperti belajar online atau meeting online.
Namun, situasi yang berubah ini mau tidak mau harus kita terima dan beradaptasi dengan kenormalan baru. Dilansir dari Antaranews.com, Dokter spesialis kedokteran jiwa Leonardi Goenawan mengatakan, ada beberapa tahap kondisi perilaku individu ketika masa pandemi COVID-19.
Baca juga:
Tak Melulu Galau, 4 Kebahagiaan ini Justru Ada saat Social Distancing
Tahap pertama, disrupsi

Tahap ini, orang-orang mulai khawatir. Seseorang akan mengalami perubahan pola hidup dan perubahan rutinitas sehari-hari. Rutinitas yang biasa dilakukan di luar terpaksa harus dikerjakan di rumah. Ditambah lagi dengan informasi hoax yang beredar membuat hidup semakin mencekam.
"Tidak sedikit yang mengalami kecemasan tinggi karena khawatir tertular, sulit konsentrasi, yang kemudian diikuti oleh perubahan pola makan dan pola tidur," katanya dalam siaran pers. Di tahap ini penyakit kronis mulai kembali tak stabil, termasuk gangguan psikis yang sebelumnya pernah dialami.
Baca juga:
Tahap kedua, kebingungan dalam ketidakpastian

Menurut Leonardi, pada tahap ini individu akan merasa lelah secara mental. Itu terjadi karena ketidakpastian kapan pandemi berakhir dan sumber penghasilan yang menurun. Kualitas hidup pun ikut terpengaruh, begitu juga daya beli. Barang-barang menjadi sulit didapat. Rencana sederhana yang dulu bisa dilakukan kini hanya menjadi angan-angan.
"Situasi kecemasan ini dapat meningkatkan konsumsi rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat yang mungkin pada awalnya dimaksudkan untuk meringankan beban pikiran," tutur pria yang bekerja di RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.
Tahap ketiga, mulai menerima kondisi

Jika tahap kedua sudah dilampaui, seseorang akan bisa menerima kondisi dan terbiasa dengan pola hidup sekarang. Berkegiatan #DiRumahAja menjadi hal wajar. Namun di tahap ini, seseorang menjadi selektif dalam berbelanja dan memanfaatkan teknologi guna memenuhi kebutuhan, meski tanpa ke luar rumah.
Aktivitas untuk menjaga kesehatan juga dilakukan meski di dalam rumah. Orang-orang mulai mengoptimalkan teknologi untuk bekerja atau belajar secara virtual. Di tahap ini pula, rasa senasib dan kebersamaan juga timbul. (Yni)
Baca juga:
Mark Zuckerberg Sumbang Rp11,8 Miliar untuk Restoran Favoritnya
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
