Tiga 'Mobile Storage' Pertamina disiapkan di Tol Purbaleunyi dan Tol Cipali

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 01 November 2020
Tiga 'Mobile Storage' Pertamina disiapkan di Tol Purbaleunyi dan Tol Cipali

Mobil Tangki dan Fuel Terminal Pertamina Siaga untuk mengantarkan energi di Libur Panjang Maulid Nabi. ANTARA/HO-humas Pertamina

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Antisipasi arus balik dari libur panjang, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan layanan dan pasokan BBM di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU), terutama di sekitar ruas tol menuju DKI Jakarta dengan mobile storage atau mobil tangki.

Melalui Marketing Operation Region (MOR) III, Pertamina menyiapkan tiga mobile storage di Rest Area ruas tol Purbaleunyi dan tol Cipali.

Baca Juga:

Harga Minyak Anjlok, Pertamina Dituntut Turunkan Harga BBM

Tiga mobile storage pada Minggu (1/11) disiapkan di Rest Area ruas tol Purbaleunyi KM 97B, ruas tol Cipali KM 101 B dan KM 62B.

Mobile Storage adalah mobil tangki berisi BBM yang bersiaga untuk mengisi tangki BBM di SPBU. Mobil tangki ini bertujuan untuk mempercepat proses pengisian BBM ke SPBU ketika tangki SPBU mulai kosong, sehingga stok BBM dapat terjaga.

"Berdasarkan perkiraan kami, kepadatan lalu lintas di ruas tol menuju Jakarta akan terjadi mulai siang hari ini, hingga malam," ujar Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan dalam pesan tertulis diterima Antara di Jakarta, Minggu (1/11).

Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp
Karyawan melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konsumen di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp

Untuk keamanan berkendara, Pertamina mengimbau masyarakat untuk mengisi penuh tangki kendaraan sebelum memasuki ruas tol. "Sehingga perjalanan lebih efektif dan dapat mengurangi potensi kemacetan di sekitar rest area," beber Eko.

Pada momen libur panjang Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), sebagaimana dikutip Antara, Pertamina mencatat konsumsi puncak pada Rabu di mana konsumsi BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) mencapai 21.366 Kilo Liter (KL) di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Pada BBM jenis ini, Pertamax Turbo mencapai kenaikan tertinggi hingga 21,7 persen dari rata-rata harian, yakni dari 299 KL menjadi 364 KL.

Baca Juga:

Kementerian BUMN Siagakan RS Pertamina untuk Isolasi Pasien Corona

Sementara pada BBM untuk kendaraan diesel, terjadi lonjakan konsumsi Biosolar sebesar 18,5 persen menjadi 9.376 KL dibandingkan konsumsi normal harian sebesar 7.911 KL.

Sementara pada Kamis, konsumsi Gasoline mencapai 20.492 KL. "Hal ini mencerminkan adanya mobilisasi masyarakat keluar dari DKI Jakarta dan sekitarnya, untuk mengisi momen libur panjang," tutup Eko. (*)

#Pertamina #PT Pertamina #BBM
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
CBA bahkan memprediksi dampak buruk jika kebijakan ini terus diterapkan, yaitu potensi gulung tikarnya banyak SPBU swasta
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
Dunia
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Para korban sedang berebut mengambil bahan bakar minyak (BBM) dari truk yang terguling itu sebelum ledakan dahsyat terjadi.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Indonesia
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Langkah ini bukan hanya bertujuan mencapai kemandirian
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Indonesia
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Saat ini, penerapan bioetanol belum bersifat mandatori
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Indonesia
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Indonesia
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Pengembangan industri bioetanol dalam negeri, berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah bagi produk pertanian nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Indonesia
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Sudah hampir satu dekade sejak groundbreaking, tapi kilang Tuban belum juga jalan.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
DPR Tagih Komitmen Pemerintah Bangun Kilang Rosneft Tuban
Indonesia
BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen
E10 secara langsung saat ini belum tepat
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen
Bagikan