Terungkap, Intimidasi Penyidik KPK kepada Agustiani Tio Agar Menyebut Hasto Terlibat Suap

Tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: MerahPutih.com/Ponco)
MerahPutih.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kembali menggelar sidang lanjutan praperadilan yang diajukan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Jumat (7/2).
Dalam sidang kali ini, kubu Hasto menghadirkan tiga orang saksi fakta. Ketiganya yakni, eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, Kusnadi, dan Doni Tri Istiqomah.
Diketahui, Tio telah menjalani hukuman penjara dalam kasus suap PAW anggota DPR 2019-2024 yang menjerat Harun Masiku karena terbukti menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Usai menjalani masa hukuman, ternyata Tio kembali dipanggil oleh KPK untuk bersaksi di peristiwa yang sama.
Dalam kesaksiannya di sidang praperadilan hari ini, Tio mengungkap adanya intimidasi yang ia alami saat diminta keterangan oleh penyidik KPK Rossa Purbo Bekti.
Intimidasi yang dilakukan Rossa mengarahkan agar Tio menyebut nama Hasto dalam perkara tersebut. Dalam hal ini, diarahkan soal pertemuan di Hotel Grand Hyatt.
Baca juga:
"Soal intimidasi. Iya... ada rangkaiannya. Habis itu (di depan penyidik KPK) Prayitno, akhirnya mulailah pertanyaan-pertanyaan," kata Tio saat memulai penjelasannya.
"Saat pertanyaan-pertanyaan Mas Prayitno (penyidik KPK) kepada saya masih baik bertanyanya. Tapi tiba-tiba pada pertengahan ada orang masuk yang belakangan saya ketahui namanya Pak Rossa. Datang tiba-tiba dia langsung tanya sama saya, Hiat.. Hiat.. tolong jelaskan Hiat. Bahasanya seperti itu," ungkap Tio.
Karena tidak paham apa yang dimaksud Hiat itu, Tio pun langsung bertanya. "Mohon maaf Bang Rossa hiat apa ya?" tutur Tio. Rosa lantas mempertegas nada bicaranya "Hiat… sudah lah jelaskan apa Hiat.”
Tio mengaku tambah bingung karena sama sekali tidak paham apa maksudnya Hiat. Setelah itu, Tio mengaku mulai tertekan karena Rossa langsung menyampaikan ucapan yang dirasa intimidatif.
"Dia (Rossa) langsung ngomong, ayo kita adu dah siapa yang lebih kuat. Sampai berapa lama sih si Tio bisa tahan," kata Rossa seperti dituturkan Tio dalam persidangan.
Mendengar hal itu, Tio lantas menjawab: "Astaghfirullah... Lillahi Ta'ala bang saya ini enggak ngerti Hiat itu apa. Tolong kasih penjelasan. Kalau saya tau ya akan saya jelaskan. Kalau saya ngerti pasti saya akan jelaskan," ungkap Tio.
Belakangan, Tio baru paham Hiat yang dimaksud adalah Hotel Hyatt Jakarta. Ia tahu setelah bertemu Wahyu Setiawan setelah disarankan oleh KPK untuk menemui Wahyu.
Intimidasi juga berlanjut ketika Rossa mengatakan soal hukuman 4 tahun yang diterima Tio itu terlalu ringan.
"Bu Tio berapa lama sih hukumannya," kata Rosa bertanya kepada Tio.
Baca juga:
KPK Vs Hasto: PN Jaksel Maraton Sidang Tiap Hari Sampai Vonis 13 Februari
"Saya bilang, 4 tahun..." jawab Tio.
"Dia (Rossa) bilang, Bu Tio penerima (suap) itu empat tahun hukuman tuh cepat loh, itu ringan loh itu," kata Rossa dituturkan Tio dalam sidang.
"Eh Bu Tio bisa tambah lagi loh hukumannya. Bu Tio kan tau pasal 21. Bisa kenain pasal 21," kata Rossa kepada Tio.
"Setelah itu Rossa keluar sambil mukul meja," demikian dituturkan Tio.
Atas kesaksian Tio ini, kuasa hukum Hasto Kristiyanto, Ronny Talapessy meminta kepada hakim agar rekaman CCTV kejadian intimidasi itu diputarkan di persidangan.
"Tadi saudara saksi beberapa kali menyampaikan ada intimidasi sampai gebrak meja ya. Jadi yang mulai kami mohon Rosa Purbo Bekti dihadirkan di persidangan ini," kata Ronny.
Ia juga meminta kepada Hakim agar rekaman CCTV yang ada di KPK itu bisa ditampilkan di persidangan.
"Kemudian kalau perlu rekaman CCTV di KPK dibuka di persidangan ini. Supaya diperlihatkan kepada publik bagaimana situasi pemeriksaan kepada saksi Tio ini. Terima kasih yang mulia,” tegas Ronny. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Lelang HP Sitaan Koruptor: iPhone Hingga Samsung Mulai Harga Rp 1,9 Juta, Pahami Syarat dan Mekanismenya

KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut

Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

KPK Akan Ekstrak Isi 4 HP Hasil Penggeledahan Buktikan Wamenaker Noel Bohong atau Tidak

KPK Periksa Eks Direktur Keuangan Telkom terkait Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Penuhi Panggilan KPK, Ilham Habibie Tanggapi soal Mobil Mercy Warisan BJ Habibie

Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre
