Terjadi Pelarutan Batuan di Kawah Gunung Kelimutu, Kunjungan Wisatawan Dibatasi

Visual salah satu kawah Danau Kelimutu di Gunung Kelimutu, Ende, NTT yang berubah warna dari hijau menjadi cokelat kehitaman (Antara)
Merahputih.com - Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu membatasi aktivitas kunjungan wisata ke Danau Kelimutu di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembatasan dilakukan karena adanya kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
"Kunjungan tidak ditutup tapi dibatasi, areal kunjungan sesuai arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dengan radius aman 250 meter," ujar Kepala Balai TN Kelimutu Budi Mulyanto dikutip Antara, Sabtu (25/5).
Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga danau kawah, yakni Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu). Ia mengatakan pembatasan dilakukan pada Kawah 1 dan 2 yang tidak boleh didekati oleh pengunjung.
Baca juga:
Warna Danau Berubah, Status Gunung Kelimutu Naik Jadi Waspada
Hal ini merujuk pada pemantauan Badan Geologi secara visual maupun instrumental yang menunjukkan perubahan signifikan, baik warna air danau Kawah 1, maupun kenampakan dan sebaran belerang di permukaan air danau Kawah 2 yang semakin intensif.
Badan Geologi mencatat pengamatan visual mengindikasikan terjadi pelarutan batuan di Kawah 1 dan kenaikan fluida magmatik ke permukaan, yang ditunjukkan dari peningkatan suhu air danau Kawah 2.
Selain itu, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah 2 menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal di bawahnya.
Perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif, didukung peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadi suplai magma ke permukaan.
Dengan demikian, katanya, potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter serta hujan abu yang dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung arah dan kecepatan angin.
Baca juga:
Budi menyebut belum ada dampak signifikan yang terlihat dari pembatasan itu pada sektor pariwisata. Peningkatan status ini dilakukan pada Jumat (24/5), pukul 13.00 Wita sehingga pembatasan mulai dilakukan setelah hal itu.
Namun, ia berharap, para pengunjung dan wisatawan tetap mematuhi aturan yang telah dikeluarkan untuk keselamatan bersama. "Masyarakat diimbau bijaksana dan berhati-hati dalam berkunjung, patuhi semua imbauan yang sudah diberikan," ucapnya.
Setelah kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu menjadi Level II, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat atau pengunjung di sekitar gunung tersebut tidak berada di radius 250 meter dari tepi kawah.
Pemantauan intensif untuk mengevaluasi aktivitas gunung tetap dilakukan Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Suhu Danau Kawah Gunung Kelimutu Naik Picu Sengatan Bau Belerangan, Warga Diimbau Menjauh

Aktivitas Vulkanik Jadi Faktor Utama Perubahan Warna Danau Kelimutu

Badan Geologi Prediksi Jarak Lontaran Erupsi Gunung Kelimutu

Terjadi Pelarutan Batuan di Kawah Gunung Kelimutu, Kunjungan Wisatawan Dibatasi

Warna Danau Berubah, Status Gunung Kelimutu Naik Jadi Waspada

Warna Danau Kelimutu Sepekan Ini 2 Kali Berubah, Warga Diminta Tenang
