Terancam Tutup, Museum Ghibli Sempat Minta Donasi


Museum Ghibli meminta donasi karena terancam tutup akibat pandemi. (Foto: Museum Ghibli)
TAK ada yang menyangka akan datang ketika saat salah satu destinasi wisata paling populer di Jepang meminta donasi untuk tetap bertahan. Pandemi yang telah berlangsung selama setahun terakhir mengguncang semua hal, termasuk sektor pariwisata. Salah satu yang berimbas adalah Museum Ghibli di Mitaka, Jepang.
Beberapa waktu lalu, pengelola mengumumkan kabar yang kurang menyenangkan melalui akun Twitter resminya. "Kami telah memulai kampanye furusato nozei meminta dana untuk mendukung operasional Ghibli Museum di Mitaka. Kami dengan rendah hati memohon bantuan anda," cicit mereka.
Baca juga:
Alasan Makanan Animasi Studio Ghibli Selalu Terlihat Lezat dan Menggoda

Furusato nozei, seperti dikutip dari laman Sora News 24 merupakan sistem donasi untuk membantu bisnis yang mengalami masa sulit. Kemudian nantinya bisnis yang dibantu akan membalasnya dengan suatu hadiah.
Hal ini diakibatkan penutupan museum selama masa pandemi. Meskipun sudah kembali dibuka, sayangnya hal tersebut tidak cukup untuk menutupi biaya operasional.
Padahal sebelum COVID-19 menyerang, museum Totoro ini selalu kebanjiran pengunjung. Bahkan mereka sampai harus membatasi jumlahnya agar museum tidak terlalu penuh. Apalagi pemasukan tambahan juga didapat dari kafe serta toko penjualan 'merchandise'.
Namun, semua berubah ketika berwisata jadi sebuah hal yang dilarang. Sebenarnya pada Maret lalu, pihak museum sudah menerima bantuan dari kota Mitaka. Akan tetapi, dana tersebut sudah digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan skala besar.
"Saat ini kami beroperasi dalam kondisi 'merah'. Pandemi virus corona diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu dan jika kami terus memanfaatkan cadangan keuangan, kami yakin pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan yang direncanakan akan dalam bahaya," jelas mereka.
Baca juga:

Melihat hal tersebut, Museum Ghibli akhirnya meluncurkan kampanye furusato nozei. Mereka meminta agar donatur setidaknya memberikan minimal 5.000 yen atau kurang lebih setara dengan Rp 663 ribu. Sebab mereka menargetkan donasi sebesar 10 juta yen (Rp 1,3 miliar).
Berkat popularitasnya, Museum Ghibli berhasil mendapatkan lebih dari 12 juta yen (Rp 1,59 miliar) hanya dalam waktu kurang dari 24 jam sejak pengumuman kampanyenya.
Meski begitu, berdasarkan keterangannya, kelebihan 10 juta yen akan disumbangkan ke Tokuma Memorial Cultural Foundation for Animation. Dan sepertinya uang ini akan bertambah karena durasi pengumpulan donasi masih akan berlangsung hingga 31 Januari 2022. Jadi masih ada waktu untuk menolong Totoro dan kawan-kawan agar bisa tetap bertahan. (sam)
Baca juga:
Piring Cantik nan Lucu Bergambar Karakter Ikonik Studio Ghibli
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari

Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Siap Banjir Air Mata, Film yang Menyentil Rasa Kemanusian 'Grave of the Fireflies' akan Diputar Kembali di Bioskop 29 Agustus 2025

Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi

KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
