Teladani Pahlawan Bendung Propaganda Terorisme
Menpora Imam Nahrawi (kemeja putih) ketika menghadiri acara Renungan dan Tasyakuran di Museum Sumpah Pemuda Jln. Kramat Raya, Senin, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10) malam.(foto:muchlis/kemenpora.go.id)
MerahPutih Nasional - Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang kisah heroik arek-arek Suroboyo saat mengusir penjajah dalam mempertahankan Kemerdekaan RI 71 tahun lalu. Kisah kepahlawanan itulah hendaknya dijadikan momentum bangsa Indonesia dalam membendung propaganda radikalisme dan terorisme.
“Kita wajib meneladani jiwa patriotis para pahlawan dalam pencegahan terorisme, utamanya dalam membendung propaganda radikalisme. Khususnya buat generasi muda yang menjadi target penyebaran paham kekerasan tersebut,” kata Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatulah Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA di Jakarta, Jumat (11/11).
Menanggapi propaganda kelompok radikal yang mengatakan berjihad itu phalawan, Bambang Pranowo menegaskan, agar generasi muda tidak terpancing dengan hal seperti itu. Dalam hal ini, generasi muda Indonesia perlu melakukan kontra dengan memperdalam resolusi jihad yang ditanamkan KH Hasyim Ashari, Bung Tomo, dan Jenderal Soedirman.
“Kemerdekaan negeri ini merupakan hasil jihad para pahlawan yang disemangati oeh ajaran islam. Bukan jihad yang keliru seperti yang dilakukan kelompok radikal tersebut. Jadi salah besar kalau kita malah merusak NKRI ini,” tegas Bambang Pranowo.
Selain itu, kemerdekaan yang telah diperjuangan para pahlawan itu harus dirawat sebaik-baiknya oleh generasi selanjutnya. Menurut Bambang Pranowo, dengan merawat dan mengisi kemerdekaan dengan baik, orang Indonesia juga bisa menjadi pahlawan. Caranya membangun bangsa Indonesia dengan rasa penuh cinta tanah air dalam mewujudkan perdamaian antar sesama.
Selain itu, ia juga menegaskan pemahaman sejarah kepahlawanan juga harus benar-benar ditanamkan kepada masyarakat, baik melalui jalur formal maupun non formal. Untuk genersai muda yang umumnya masih sekolah atau kuliah, lanjut Bambang, jalur pendidikan menjadi jalan terbaik. Salah satunya program pendidikan bela negara harus lebih digalakkan.
“Kalau dulu ada program P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Itu harus digalakkan lagi, apalagi dalam UUD 45 disebutkan bahwa bela negara itu wajib. Tapi pelaksanaannya harus disesuaikan dengan gaya generasi muda,” terang Bambang.
Ia mencontohkan, pelajaran P-4 itu bisa dilakukan melalui pertunjukan seni budaya, olahraga, lomba-lomba dan pertunjukan film-film sejarah perjuangan yang dilakukan pahlawan bangsa masa lalu, seperti film tentang Cut Nyak Dien atau film-film tentang tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan masa lalu.
“Jadi film-film seperti itu harus diputar di depan anak-anak muda. Dengan begitu rasa cinta tanah air dan kebangsaan generasi muda akan lebih kuat dalam membendung masuknya budaya dan propaganda kekerasan,” tutur Bambang Pranowo.
Selain menonton film-film perjuangan, juga harus ada misalnya seperti lomba menulis tentang pahlawan dan sebagainya. Selain itu perlu juga perlu adanya pendidikan agama yang rahmatan lil alamin bahwa agamaislam pada dasarnya mengajarkan untuk kedamaian, bukan mengajarkan kekerasan.
BACA JUGA:
- Menumbuhkan Nilai-Nilai Kepahlawan Cegah Radikalisme dan Terorisme
- Aksi 4 November Rawan Disusupi Kelompok Radikal, Umat Islam Diminta Rapatkan Barisan
- Pesantren Berperan Menanggulangi Paham Radikal
- Imam Besar Masjid Istiqlal: ISIS Selewengkan Arti Hijrah dan Jihad
- Imam Besar Masjid Istiqlal Kecam Kekerasan Bom Bunuh Diri
Bagikan
Berita Terkait
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan