Headline

Tega, Israel Keluarkan Aturan Baru untuk Usir Ribuan Migran Afrika

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 12 April 2018
Tega, Israel Keluarkan Aturan Baru untuk Usir Ribuan Migran Afrika

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menjadi sorotan dan kecaman dunia setelah menekan ribuan migran asal Afrika yang berada di Israel untuk kembali ke negara asalnya.

Saat ini, Israel tengah menyusun kesepakatan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Rwanda untuk memulangkan ke Uganda para migran yang sudah bertahun-tahun tinggal sebagai perantau di wilayah tersebut.

Sekitar 4.000 perantau meninggalkan Israel ke Rwanda dan Uganda sejak 2013 di bawah kerangka sukarela, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan dari pemilih sayap kanannya untuk mengusir ribuan lagi.

Pada Januari, Israel mulai membagikan pemberitahuan kepada migran laki-laki dari Eritrea dan Sudan, memberi mereka tiga bulan untuk mengambil kesepakatan sukarela dengan tiket pesawat dan 3.500 dolar Amerika Serikat atau terancam dijebloskan ke penjara.

Pemerintah Israel sebagaimana dilansir Antara dari Reuters mengatakan, sejak April, akan melakukan pemulangan paksa, tetapi kelompok hak asasi manusia menentang langkah itu dan Mahkamah Agung Israel mengeluarkan perintah sementara untuk memberi lebih banyak waktu bagi pemetisi untuk menentang rencana tersebut.

Perwakilan pemerintah mengatakan kepada pengadilan pada Selasa bahwa seorang utusan berada di negara Afrika sedang menyelesaikan kesepakatan pemulangan, setelah kesepakatan dengan Rwanda untuk mengambil migran yang diusir di bawah langkah-langkah baru, kandas.

Paus Fransiskus bersama para migran

Paus Fransiskus berfoto bersama dengan sekelompok migran, memegang spanduk bertuliskan " tidak seorangpun orang asing", di lapangan Santo Petrus Vatikan (ANTARA FOTO/REUTERS/Remo Casilli)

Perwakilan tersebut tidak menyebut negara dalam sesi pengadilan terbuka untuk umum, meskipun anggota parlemen Israel sebelumnya mengatakan kepada kedua negara bahw pihaknya berencana untuk mendeportasi para migran ke Rwanda dan Uganda.

Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely juga mengetahui negara yang berusaha menyerang kesepakatan baru pemulangan dengan Uganda dan Rwanda dalam pernyataan tertutup, yang bocor, ke Radio Angkatan Darat Israel.

Setelah kesepakatan Rwanda gagal, pemerintah mencapai kesepakatan dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) untuk merelokasi 16.250 migran ke negara-negara Barat, tetapi Netanyahu membatalkannya setelah protes keras dari politisi sayap kanan marah bahwa ribuan lainnya akan diizinkan untuk tetap tinggal di Israel.

Nasib puluhan ribu migran yang memasuki Israel secara ilegal melalui perbatasan gurunnya dengan Mesir dan diberikan visa sementara telah menimbulkan dilema moral bagi sebuah negara yang didirikan sebagai tanah air nasional bagi orang Yahudi dan surga dari penganiayaan.

Kelompok hak asasi manusia Israel mengatakan, negara itu dapat menyerap sekitar 37.000 migran yang masih ada di sana, atau harus mencarikan mereka tujuan yang aman seperti yang disepakati dalam kesepakatan UNHCR, yang gagal.

Kelompok hak asasi manusia menuduh Netanyahu, yang berada di bawah penyelidikan polisi karena korupsi, melakukan permainan politik untuk menarik pendukung sayap kanannya. Israel menyebut para migran itu "penyusup" dan mengatakan mereka datang untuk mencari pekerjaan.(*)

#Israel #Imigran Afrika #PBB
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Dunia
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan pembahasan gencatan senjata dengan Israel akan dilanjutkan dalam pertemuan pada 19 Desember 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Indonesia
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
PBB, kata Dujarric, terus berkomunikasi dengan otoritas negara-negara terdampak dan siap membantu operasi penyelamatan maupun respons tanggap bencana.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
PBB Ungkapkan Duka Bencana Sumatera, Siap Dukung Upaya Kemanusiaan
Indonesia
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
PBB menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Turut Berduka Atas Banjir Sumatera, Sekjen PBB Tawarkan Bantuan Tanggap Bencana
Indonesia
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Gubernur DKI Pramono Anung menolak laporan PBB yang menyebut populasi Jakarta hampir 42 juta jiwa. Angka tersebut berasal dari wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 Desember 2025
Disebut PBB Jakarta Berpenduduk 42 Juta, Gubernur Pramono: Angka Itu Aglomerasi Jabodetabek
Dunia
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Kantor Perdana Menteri mengatakan Netanyahu telah menyerahkan permintaan pengampunan kepada Departemen Hukum Kantor Presiden.
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
 Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Dunia
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Pemerintah Gaza melaporkan sebanyak 357 warga Palestina tewas dan 903 terluka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku 10 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Indonesia
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Dukcapil DKI meluruskan data PBB soal populasi Jakarta 42 juta jiwa, menjelaskan perbedaan data de facto dan de jure. Penduduk resmi Jakarta tercatat 11 juta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
PBB Sebut Populasi Jakarta Capai 42 Jiwa, Dukcapil DKI Beri Klarifikasi
Indonesia
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30
Berdasarkan laporan PBB, jumlah penduduk yang tinggal di ibu kota Indonesia saat ini mencapai 41,9 juta jiwa.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Tak Terima Jakarta Jadi Kota Terpadat Dunia, Pemprov DKI Sebut Harusnya Peringkat 30
Bagikan