Tax Amnesty Jangan Buat Riuh


Foto: MP/Bertolomeus Papu
MerahPutih Keuangan - Anggota DPR Komisi XI Kardaya Warnika menjelaskan selama ini banyak dari pengusaha di Indonesia lebih memilih menyimpan aset mereka di luar negeri.
"Kata kunci aman dan nyaman maka uang dan asetnya di simpan di dalam negeri. Kata kuncinya adalah aman dan nyaman maka dia lari," kata Kardaya saat memberikan keterangan di acara Diskusi Tax Amnesty, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9).
Kardaya mengingatkan kepada pemerintah ada hal krusial, pertama sosialisasi agar jangan terjadi pemahaman keliru itu sangat berbahaya.
"Tax amnesty itu pilihan, bukan harus atau tidak harus. Jadi perlu sosialisasi dulu selama 6 bulan baru kemudian dilaksanakan," jelasnya.
Menurut Kardaya poin kedua soal implementasinya, dirinya khawatir dalam pelaksanaannya tidak paham betul soal tax amnesty. Kemudian masalah targetnya bagi mereka yang memiliki aset banyak di luar negeri.
"Ternyata setelah dilaksanakan dikhawatirkan menimbulkan masalah baru, sekarang saja riuh soal sosialisasi. Hal yang ditakutkan saat dilapangan jawaban yang nanya ke petugas beda. Jadi target harus jelas, misalnya, orang yang datang jangan dipertontonkan. Sekarang saja dipertontonkan jalur tax amnesty dengan jalur biasa," jelasnya.
Kendati demikian, tax amnesty sudah di sahkan dalam undang-undang. Target Rp165 triliun sudah dimasukkan dala APBNP.
"Kini tinggal dijalankan saja jangan pesimis dan optimis itung pelaksanaan. Tax amnesty suatu pertaruhan nama negara. Kalau nggak berhasil maka jatuhlah namanya. Menurut pengertian kami boleh nggak boleh itu ditentukan oleh undang-undang," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Tidak Setuju Tax Amnesty Jilid 3, Menkeu Purbaya: Insentif untuk Kibul-Kibul
