Ransel Panel Surya, Terangi Harapan Anak-anak Tanzania untuk Membaca


(Foto: United Nations)
MerahPutih.com - James menghadapi tantangan besar: anak-anak yang meminjam buku darinya sering mengembalikannya tanpa membaca. Masalahnya bukan kurangnya niat, tapi minimnya akses listrik.
Di Tanzania, kurang dari separuh rumah tangga memiliki listrik, dan di pedesaan, angkanya hanya sepertiga. Keluarga Tanzania mengandalkan lampu minyak tanah yang mahal, redup, berbahaya, dan mencemari. Akibatnya, banyak anak diminta tidur daripada belajar setelah gelap.
Terinspirasi oleh teknologi pengisi daya surya, James menciptakan tas ransel dengan panel surya yang dapat mengisi daya lampu baca saat anak-anak berjalan ke sekolah. Satu tas terisi penuh mampu menyalakan lampu selama 6-8 jam, memungkinkan anak-anak membaca bahkan di malam mendung. Harganya juga terjangkau, setara dengan biaya minyak tanah untuk 12-22 hari.
Dimulai pada 2016 dengan 80 tas per bulan, inovasi ini berkembang pesat. James mendirikan Soma Bags pada 2019 dan membuka pabrik di Bulale, Mwanza, pada 2020. Ransel ini dibuat dari karung semen bekas, ramah lingkungan, tahan lama, dan estetis dengan desain siluet jerapah.
Baca juga:
Donald Trump Tegaskan Akrab dengan Kim Jong-un, Tanda Stabilitas Perdamaian Dunia?
Kini, Soma Bags mempekerjakan 65 orang dan menjadi simbol inovasi lokal. UNDP bahkan mendukung produk ini sejak 2023, memuji kreativitasnya. Produk James kini menerangi harapan anak-anak Tanzania agar mereka bisa memiliki kemampuan literasi yang baik lewat membaca buku. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pangeran Harry Terpaksa Undur Diri dari Yayasan AIDS yang Didirikan untuk Mengenang Lady Diana, Membuatnya Merasa Terguncang

Tentara Sudan Sukses Rebut Kembali Istana Kepresidenan, Pencapaian Signifikan Selama Masa Konflik

Ransel Panel Surya, Terangi Harapan Anak-anak Tanzania untuk Membaca

CDC Afrika Umumkan Hasil Tes Penyakit Misterius di Kongo Paling Lambat Besok

Tanda Bahaya, Populasi Gajah di Benua Afrika Susut 70 Persen

Hadapi Tantangan dalam Setengah Abad, Populasi Gajah Berkurang 70 Persen
