CDC Afrika Umumkan Hasil Tes Penyakit Misterius di Kongo Paling Lambat Besok

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
CDC Afrika Umumkan Hasil Tes Penyakit Misterius di Kongo Paling Lambat Besok

Pasien anak di rumah sakit wilayah Nyiragongo dekat Goma, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo. (ANTARA/Xinhua/Zanem Nety Zaidi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Afrika menyatakan hasil tes untuk mengonfirmasi karakteristik penyakit misterius yang melanda Republik Demokratik (RD) Kongo paling lambat Sabtu (6/12) besok.

"Hasil tes untuk mengonfirmasi karakteristik penyakit ini diperkirakan akan keluar pada Jumat atau Sabtu ini," kata Direktur CDC Afrika Jean Kaseya, dalam jumpa pers daring dikutip Antara, Jumat (6/12).

Meski demikian, Kaseya mengakui CDC Afrika sampai sekarang masih belum tahu cara penularan penyakit tersebut. Sebaliknya, Direktur Jenderal Institut Kesehatan Masyarakat Nasional RD Kongo Dieudonne Mwamba mengungkapkan tim intervensi khusus telah dikirim ke lapangan untuk mengidentifikasi sifat penyakit ini.

Hanya saja, Mwamba menambahkan timnya sampai saat ini belum bisa memastikan apakah penyakit ini berasal dari virus bakteri atau bukan. "Kami masih menunggu hasil pertama untuk menentukan penyebab dan pengobatannya,' ujarnya dalam jumpa pers yang sama.

Baca juga:

Kongo Status Siaga Penuh: 382 Orang Terserang Penyakit Misterius, 78 Tewas

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Masyarakat RD Kongo Roger Kamba menegaskan negaranya saat ini berada dalam status kondisi siaga penuh terkait munculnya penyakit tak dikenal yang telah menyerang dan menewaskan lebih dari ratusan orang itu.

Menteri Kamba menjelaskan penyakit yang masih belum diketahui asal-usulnya ini dilaporkan di daerah Panzi di Provinsi Kwango, RD Kongo barat daya. Menurut dia, orang-orang yang terinfeksi menunjukkan gejala yang mirip dengan flu.

Pemerintah Kongo mengakui kemunculan penyakit ini berbarengan dengan flu musiman yang berlangsung dari Oktober hingga Maret dan mencapai puncaknya pada Desember ini. "Sekitar 40 persen kasus melibatkan anak-anak," tutur Menteri Kesehatan Kongo itu. (*)

#Republik Demokratik Kongo #Benua Afrika #Penyakit Misterius
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Lifestyle
Pangeran Harry Terpaksa Undur Diri dari Yayasan AIDS yang Didirikan untuk Mengenang Lady Diana, Membuatnya Merasa Terguncang
Harry, putra bungsu Raja Charles, mendirikan Sentebale pada 2006 untuk mengenang ibunya, Putri Diana.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Maret 2025
 Pangeran Harry Terpaksa Undur Diri dari Yayasan AIDS yang Didirikan untuk Mengenang Lady Diana, Membuatnya Merasa Terguncang
Dunia
Tentara Sudan Sukses Rebut Kembali Istana Kepresidenan, Pencapaian Signifikan Selama Masa Konflik
Tentara Sudan pukul mundur pemberontak.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Tentara Sudan Sukses Rebut Kembali Istana Kepresidenan, Pencapaian Signifikan Selama Masa Konflik
Fun
Ransel Panel Surya, Terangi Harapan Anak-anak Tanzania untuk Membaca
Tas ransel dengan panel surya yang dapat mengisi daya lampu baca saat anak-anak Tanzania berjalan ke sekolah.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 21 Januari 2025
Ransel Panel Surya, Terangi Harapan Anak-anak Tanzania untuk Membaca
Dunia
CDC Afrika Umumkan Hasil Tes Penyakit Misterius di Kongo Paling Lambat Besok
CDC Afrika sampai sekarang masih belum tahu cara penularan penyakit misterius tersebut.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
CDC Afrika Umumkan Hasil Tes Penyakit Misterius di Kongo Paling Lambat Besok
Dunia
Kongo Status Siaga Penuh: 382 Orang Terserang Penyakit Misterius, 78 Tewas
Republik Demokratik (RD) Kongo dalam status kondisi siaga penuh terkait munculnya penyakit tak dikenal yang telah menewaskan lebih dari 70 orang.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Desember 2024
Kongo Status Siaga Penuh: 382 Orang Terserang Penyakit Misterius, 78 Tewas
Dunia
Tanda Bahaya, Populasi Gajah di Benua Afrika Susut 70 Persen
Populasi gajah Afrika mengalami penurunan rata-rata sebesar 90 persen dan populasi gajah sabana turun sebesar 70 persen.
Wisnu Cipto - Jumat, 15 November 2024
Tanda Bahaya, Populasi Gajah di Benua Afrika Susut 70 Persen
Dunia
Hadapi Tantangan dalam Setengah Abad, Populasi Gajah Berkurang 70 Persen
. Laporan itu mencatat populasi spesies gajah sabana dan gajah hutan mengalami penurunan tajam dalam 50 tahun terakhir di seluruh wilayah sub-Sahara Afrika.
Dwi Astarini - Kamis, 14 November 2024
Hadapi Tantangan dalam Setengah Abad, Populasi Gajah Berkurang 70 Persen
Dunia
Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2
Tahap baru vaksinasi ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus, termasuk para pekerja seks komersial.
Dwi Astarini - Selasa, 29 Oktober 2024
Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2
Dunia
31 Orang di Kongo Tewas saat Desak-desakan Perekrutan Anggota Militer
Pemerintah memutuskan untuk mengumumkan masa berkabung nasional dan menghentikan sementara perekrutan tentara di Brazzaville. Sementara itu, penerimaan di wilayah lain akan terus berlanjut.
Andika Pratama - Kamis, 23 November 2023
31 Orang di Kongo Tewas saat Desak-desakan Perekrutan Anggota Militer
Bagikan