Tarif Kereta Cepat Diusulkan Rp 300 Ribu Per Penumpang


Ilustrasi rangkaian Kereta Api Cepat relasi Jakarta-Bandung. (ANTARA/HO-PT KCIC)
MerahPutih.com - Presiden Jokowi beserta rombongan menaiki kereta cepat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 28 menit dengan kecepatan hingga 351 km/jam.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki KA Feeder Kereta Cepat dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung. Perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung menempuh waktu perjalanan sekitar 20 menit. Dengan demikian, dari Jakarta menuju pusat kota Bandung menempuh waktu sekitar 48 menit saja.
Baca Juga:
Kemenhub Yakin Kereta Cepat Beroperasi Mulai 1 Oktober 2023
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengusulkan paket tarif (bundling) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar Rp 300 ribu per penumpang, termasuk layanan transportasi kereta ringan LRT dan kereta api pengumpan (feeder).
"Kita sih mengusulkan Rp 300 ribu, sudah dengan feeder, LRT. Tapi kan masih kita diskusikan dengan PT KAI dan LRT," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia - China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.
Dwiyana mengatakan, untuk tarif kereta cepat saja, tanpa feeder dan LRT, diusulkan sebesar Rp 250 ribu per penumpang untuk kelas premium ekonomi. Selain dua kategori tiket itu, KCIC juga mengusulkan tarif dinamis (dynamic pricing) untuk kelas utama dan kelas bisnis.
"Soalnya kan first class dan business class kan pasti kita menggunakan dynamic pricing. Karena segmennya kan berbeda, segmented lah kalau itu," kata Dwiyana.
Semua golongan tarif yang dikemukakan KCIC tersebut masih bersifat usulan. KCIC masih terus membahas besaran tarif kereta cepat bersama Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan pihak-pihak terkait lainnya, seperti PT LRT Jakarta. Pemerintah menargetkan peluncuran kereta cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober 2023.
Setelah uji coba pada Selasa ini, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tak akan memberikan subsidi untuk tiket kereta cepat.
"Tidak ada subsidi," kata Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.
Walaupun tanpa adanya subsidi berpotensi membuat harga tiket mahal, Jokowi mengatakan tarif akan benar-benar diperhitungkan agar transportasi ini mampu menarik masyarakat.
"Semuanya kan ada kalkulasinya, semuanya ada hitung-hitungannya. Mestinya. Tapi apapun yang paling penting, kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT, bus," ujar Jokowi.
Presiden mengharapkan, pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung dapat mendorong masyarakat berpindah ke transportasi massal sehingga menurunkan tingkat kemacetan dan polusi udara.
"Kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi. Arahnya ke situ karena setiap tahun kita kehilangan, karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari (kerugian ekonomi karena macet) Rp 100 triliun," ujar Presiden.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan teknologi operasional kereta cepat Jakarta-Bandung yang dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak kalah dengan yang dimiliki Eropa dan Jepang.
"Kalau kita perbandingkan dengan Eropa, Amerika, Jepang, ya memang ini tidak kalah. Kan teknologi kereta cepat itu macam-macam. Prancis punya, Spanyol punya, Italia juga buat, Jepang apalagi," kata Erick.
Baca Juga:
Penyebab Kebakaran di Kantor Kereta Cepat Dalam Proses Investigasi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Peringati Hari Pelanggan Nasional KCIC Catat 11 Juta Orang Telah Gunakan Kereta Cepat Whoosh

Turun Kereta Cepat Whoosh Langsung Terkoneksi ke Bandara Soetta dan Halim, Catat Jadwal dan Besaran Tarifnya

Benang Layang-Layang Ganggu Whoosh, DPR Minta KCIC Lakukan Antisipasi

Kronologis Perjalanan Whoosh Jakarta-Bandung Berantakan Akibat Layang-Layang

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Long Weekend HUT ke-80 RI, Penumpang Whoosh Diprediksi Naik hingga 23 Ribu Orang per Hari

AHY Janjikan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Dilengkapi Konsep Transit Oriented Development

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar
