Tanggapi Tragedi George Floyd, Nike Rilis Video Anti Rasisme ‘Don’t Do It’


Video dari Nike mengajak masyarakat untuk menentang rasisme. (Foto: Esquire Middle East)
RAKSASA perlegkapan olahraga terkenal dunia, Nike, merilis sebuah video berjudul For once, Don’t Do It. Judul tersebut bertolak belakang dengan slogan terkenal mereka, Just Do It. Video ini berangkat dari kasus kekerasan polisi yang menewaskan Geroge Floyd di Minneapolis, AS. Tragedi tersebut merupakan kasus rasisme pada orang keturunan Afrika-Amerika yang memicu protes hingga kericuhan hampir di seluruh AS.
Melansir laman Hypebeast, Nike merilis sebuah video yang diunggah ke akun Twitter resminya pada Jumat (29/5). Brand asal AS ini mengingatkan semua masyarakat untuk tidak menutup mata pada isu rasisme.
Baca juga:
Pria Kulit Hitam Tewas saat Ditangkap Polisi di Amerika Serikat, ini Kisahnya
Video ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap tragedi yang menimpa George Floyd. Ia meninggal karena tindakan kekerasan yang 'kerap' dilakukan polisi pada warna non-kulit putih.
“Untuk sekali, jangan lakukan itu. Jangan berpura-pura tidak ada masalah di Amerika,” tulis Nike di pembukaan video.
Unggahan video ini mendapat tanggapan dari ribuan akun, salah satunya Adidas. Sebagai tanda solidaritas yang langka, perusahaan asal Jerman tersebut membalas cuitan video dengan pesan yang bertuliskan: Bersama adalah cara kita maju. Bersama adalah cara kita membuat perubahan.”
Tanggapan dari Adidas memicu reaksi positif dari para penggemar. Mereka bahkan meminta kedua brand raksasa tersebut untuk berkolaborasi membuat koleksi produk yang menyiratkan pesan anti rasisme.
“Jangan memalingkan punggungmu dari rasisme. Jangan menerima nyawa tidak bersalah diambil dari kami. Jangan membuat alasan lagi. Jangan berpikir ini tidak mempengaruhi kamu. Jangan duduk dan diam atau jangan berpikir kamu tidak bisa menjadi bagian dari perubahan,” lanjut Nike.
Together is how we move forward. ?
— adidas (at ????) (@adidas) May 30, 2020
Together is how we make change. https://t.co/U1nmvMhxB2
“Mari kita semua menjadi bagian dari perubahan,” tutup Nike dalam video.
Ini bukan pertama kalinya Nike berbicara tentang masalah ketidakadlian sosial. Pada 2016, Mark Parker yang berprofesi sebagai CEO Nike saat itu, mengeluarkan surat kepada karyawan untuk mendukung Black Lives Matter. Mereka ini juga membuat Colin Kaepernick menjadi wajah kampanye Just Do It pada September 2018.
Seperti Parker, CEO Nike saat ini John Donahoe mendesak karyawan untuk mengambil sikap menentang rasisme dan kekerasan yang dilakukan polisi. (and)
Baca juga:
Perjuangan dan Kisah Nyata Detektif Ron Stallworth dari Film BlacKkKlansman
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Antonio Rudiger Jadi Korban Rasisme di Piala Dunia Antarklub, FIFA Bakal Tindak Tegas Bek Pachuca

Antonio Rudiger Kena Rasis di Piala Dunia Antarklub, FIFA Selidiki Bek Pachuca

Bek Real Madrid Antonio Rudiger Dapat Pelecehan Rasial Vs Pachuca, Xabi Alonso: Tidak Ada Toleransi, Harus Ditindak

Gantikan Nike, Puma Jadi Pemasok Bola di Premier League Musim Depan

Penjualan Terpuruk, Nike Gaet Kim Kardashian untuk Mendapatkan Bantuan

Nike Rilis Bola Ikonik Premier League, Dipakai saat Laga Aston Villa vs Liverpool

Dewa United FC Sayangkan Tindakan Rasisme ke Alta Ballah saat Dijamu Persib

Vini Jr Jadi Korban Rasisme Lagi, Pelaku Masih di Bawah Umur

Kolaborasi enggak Biasa Nike x Supreme dalam 'Clogposite'

Mengapa Logo Nike Terbalik di Jersey Ketiga Klub Liga Inggris?
