Tanggapi Ambisi Donald Trump, Warga Greenland Terpecah


Denmark tegaskan nasib Greenland ada di tangan rakyatnya.(foto: pexels-mikhail-nilov)
MERAHPUTIH.COM - WARGA Greenland terbelah dalam menanggapi ambisi Donald Trump mengakuisisi pulau di Amerika Tengah itu. Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar saluran penyiaran publik Greenland, KNR, warga menyampaikan tanggapan yang cukup mengejutkan.
Beberapa responden menyebut minat Trump sebagai ‘berbahaya’ dan ‘mengkhawatirkan’, sedangkan sebagian lainnya menyatakan mereka bisa jadi ‘lebih mempercayai Trump’ dan bahkan ‘memilih Amerika Serikat’.
Jajak pendapat KNR itu digelar pada Rabu (8/1), sehari setelah Trump mengulang keinginannya untuk menguasai Greenland. Kala itu, Trump mengungkap tidak akan menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk mewujudkan ambisinya. Wawancara itu juga digelar tepat di tengah kunjungan putra sulung Trump, Donald Trump Jr, yang cukup banyak diliput media.
"Saya melihat ketertarikan Donald Trump terhadap Greenland sebagai sesuatu yang sangat berbahaya," kata seorang warga Greenland, Jens Danielsen. Meski mengakui Greenland punya jumlah penduduk yang sangat sedikit, kurang dari 100.000, dan mengkhawatirkan bahasa mereka akan hilang begitu cepat, Danielsen lebih memilih tetap di bawah Denmark. “Hubungan antara warga Greenland dan orang Denmark sudah berjalan dengan baik," tambah Danielsen, dikutip CNN.
Selain itu, Danielsen juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan kemungkinan bahwa Trump tertarik menguasai Greenland untuk mengambil uranium dan bahan mentah. "Jika itu alasannya, itu sangat mengkhawatirkan," ujarnya.
Baca juga:
Donald Trump Ambisi Caplok Greenland, Denmark Tegaskan Wilayah itu Milik Rakyat
Pada Selasa (7/1), Trump mengatakan AS ‘membutuhkan’ Greenland untuk keamanan ekonomi. Namun, beberapa pakar mengungkapkan Trump mungkin juga tertarik pada kekayaan sumber daya alam pulau itu, termasuk logam tanah jarang. Sumber daya alam itu mungkin semakin mudah diakses seiring dengan mencairnya es akibat perubahan iklim.
Di lain sisi, beberapa warga yang diwawancarai KNR tampaknya lebih terbuka terhadap tawaran Trump. "Segalanya semakin mahal di sini. Barang-barang dari Denmark sangat mahal, jadi tentu saja AS terasa lebih menarik," kata Karen Kielsen, seorang asisten pembersih.
Beberapa lainnya melihat perdebatan ini dalam konteks gerakan kemerdekaan Greenland. “Saya tidak sepenuhnya percaya pada orang Denmark. Mungkin saya akan lebih mempercayai Trump,” kata seorang mahasiswa, Imaakka Boassen
"Ada begitu banyak orang Denmark di posisi-posisi penting di Greenland. Namun, ketika kita tinggal di Greenland, seharusnya orang Greenland yang memimpin," tambahnya.
Keinginan Merdeka
Di antara warga yang terbelah memilih AS atau Denmark, ada pula mereka yang memilih merdeka. Terlepas dari AS dan Denmark. “Aku lebih memilih Greenland merdeka, tanpa harus bergantung pada Denmark atau AS,” kata warga lainnya, Anguteq Larsen.
Saat perdebatan mengenai masa depan Greenland semakin berkembang, gerakan kemerdekaan kian mendapatkan perhatian.
Dalam pidato Tahun Barunya, Perdana Menteri Greenland Mute Egede menyatakan pulau tersebut harus memutuskan belenggu kolonialisme. Meski begitu, ia tidak secara gamblang menyebut Amerika Serikat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, dalam sebuah konferensi pers pada Rabu, mengatakan isu kemerdekaan harus dipandang terpisah dari komentar Trump. "Kami sepenuhnya mengakui bahwa Greenland memiliki ambisi tersendiri. Jika itu terwujud, Greenland akan menjadi negara merdeka, meskipun tentu saja tidak dengan ambisi untuk menjadi negara bagian federal di Amerika Serikat," ujar Rasmussen.
Tidak ada cara mudah memang untuk mengukur apa yang mayoritas warga Greenland pikirkan tentang ide Trump. Anggota parlemen Denmark dari Greenland Aaja Chemnitz menyarankan agar referendum tentang kemerdekaan Greenland dapat diadakan di masa depan. Ia juga mengatakan bahwa kolaborasi lebih erat dengan AS dalam bidang bisnis, pertahanan, bahan mentah, dan pariwisata bisa terjadi sebagai hasilnya.
Namun, bahkan dalam skenario tersebut, Chemnitz menegaskan hal itu masih belum sesuai dengan visi Trump.
"Jadi Greenland bukan MAGA, dan Greenland tidak akan menjadi MAGA," katanya.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Klub Denmark Lyngby Boldklub Batal Kontrak Nathan Tjoe-A-On

AS Gelar Kunjungan ke Greenland, Perdana Menteri Denmark Protes Keras Menyebutnya tak Bisa Diterima

PM Terpilih Jens-Frederik Nielsen Minta Eropa Lindungi Greenland dari Incaran Trump

Greenland Pilih Jalan Pelan ke Merdeka, Abaikan Wacana Trump

Greenland Gelar Pemilu, Donald Trump Tegaskan lagi Niat Menganeksasi dengan Berbagai Cara

Pemilu Greenland, antara Merdeka atau Jadi Rebutan Dunia

Junjung Prinsip Kedaulatan, Prancis Tegas tak Kirim Pasukan ke Greenland

Menlu AS Tegaskan Keseriusan Rencana Donald Trump Beli Greenland
