Tanggapan TKN Terkait Paparan Ma'ruf Amin dalam Debat Pilpres 2019

MerahPutih.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menilai pemaparan cawapres Ma'ruf Amin soal terorisme dalam debat pertama sangat tajam dan tegas.

"Dalam isu terorisme, jawaban Kiai Ma'ruf sangat tajam, mengena, dan tegas," kata Ace Hasan di Jakarta, Jumat (18/1).

Dalam jawabannya, Ma'ruf menekankan terorisme adalah kejahatan sehingga harus diberantas hingga ke akar-akarnya.

Ma'ruf juga menegaskan bahwa terorisme bukanlah jihad, melainkan perbuatan merusak.

Terorisme, kata Ma'ruf, harus dicegah melalui kontraterorisme dan pendekatan deradikalisasi bekerja sama dengan ormas, tanpa harus melanggar HAM.

Ace mengatakan bahwa Ma'ruf Amin berbicara konkret dan memahami teori terorisme.

Ma'ruf Amin menyebutkan upaya deradikalisasi terhadap individu atau kelompok yang sudah terpapar terorisme dapat dilakukan melalui dua pendekatannya.

Pertama, jika disebabkan faktor ekonomi, pendekatannya adalah pemberian lapangan kerja agar para teroris mendapatkan pekerjaan dan nafkah yang layak.

Kedua, jika penyebabnya adalah paham agama yang menyimpang, negara wajib membawanya ke jalan yang lurus.

"Ini menunjukan bahwa Kiai Ma'ruf Amin menguasai masalah dan juga tangkas menjawab isu hukum dan terorisme," kata Ace.

Menurut dia, banyak pihak yang menyangsikan Kiai Ma'ruf dalam debat. Akan tetapi, semalam justru dengan ketenangan dan jawabannya yang sistematis Kiai Ma'ruf menjadi bintang.

Sebaliknya, Ace mempertanyakan jawaban capres Prabowo Subianto soal isu terorisme.

Dia menekankan pernyataan Prabowo bahwa terorisme dikirim oleh negara lain dan menyederhanakan persoalan terorisme sebagai persoalan ekonomi menunjukkan ketidakpahaman Prabowo mengenai akar masalah munculnya terorisme.

Debat capres pertama dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme selesai dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1) malam.

Debat diikuti dua pasang calon peserta Pilpres 2019, yakni nomor urut 01 Jokowi/Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto/Sandiaga Uno.