Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
 Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Tanah longsor meluluhlantakkan daerah penghasil jeruk di Sudan.(foto: Instagram @dailynewslk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — TANAH longsor di wilayah Darfur, Sudan Barat, meratakan seluruh desa pegunungan dan menewaskan lebih dari 1.000 orang. Kelompok pemberontak yang menguasai daerah tersebut, pada Senin (1/9) malam menyatakan hanya ada satu orang yang selamat.

Bencana tanah longsor terjadi pada Minggu (31/8), setelah berhari-hari hujan deras mengguyur daerah itu, menghancurkan Desa Tarasin di pegunungan Marra.

“Informasi awal menunjukkan semua penduduk desa, yang diperkirakan dihuni lebih daripada seribu jiwa, meninggal dunia. Hanya satu orang yang selamat,” kata Gerakan/Angkatan Bersenjata Pembebasan Sudan (SLM) dalam sebuah pernyataan, dikutip The Korea Times.

Tanah longsor nan menghancurkan itu benar-benar meluluhlantakkan sebagian wilayah yang dikenal sebagai daerah penghasil jeruk. Kelompok tersebut mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi bantuan lainnya untuk membantu menemukan jenazah yang masih tertimbun tanah dan puing.

Baca juga:

Sudan Krisis Kelaparan Ekstrem, 25 Juta Orang tidak Bisa Makan


Sudan tengah dilanda perang saudara berdarah antara tentara dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang telah menjerumuskan negara itu ke dalam salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. SLM sebagian besar tidak terlibat dalam pertempuran, tetapi menguasai sebagian wilayah pegunungan tertinggi di Sudan.

Gubernur Darfur yang bersekutu dengan tentara, Minni Minnawi, menyebut tanah longsor itu sebagai tragedi kemanusiaan yang melampaui batas wilayah.

“Kami meminta organisasi kemanusiaan internasional untuk segera turun tangan dan memberikan dukungan serta bantuan pada saat kritis ini, karena tragedi ini lebih besar daripada apa yang mampu ditanggung rakyat kami sendirian,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Sebagian besar wilayah Darfur, termasuk lokasi terjadinya longsor, tetap sulit diakses organisasi bantuan internasional akibat konflik yang masih berlangsung. Hal itu sangat membatasi penyaluran bantuan kemanusiaan mendesak.(dwi)

Baca juga:

Tentara Sudan Sukses Rebut Kembali Istana Kepresidenan, Pencapaian Signifikan Selama Masa Konflik

#Sudan #Bencana Alam #Tanah Longsor
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Indonesia
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Musim hujan di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak Agustus
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Dunia
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah menggelar pertemuan virtual dengan para gubernur dari lima negara bagian terdampak untuk mengoordinasikan respons darurat.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Indonesia
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi M 7,6 mengguncang Filipina, Jumat (10/10) pagi. Akibat dampak tersebut, wilayah Sulawesi Utara dan Papua berpotensi tsunami.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Indonesia
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
Indonesia
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak panik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Dunia
Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas
Kedalaman gempa berada di sekitar 10 km dan mencatat adanya beberapa gempa susulan, dengan yang terkuat mencapai magnitudo 6.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
  Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas
Bagikan