Tambah Lagi, Kasus COVID-19 Melonjak hingga 46.843 Hari Ini


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/aa.
MerahPutih.com - Kasus positif COVID-19 di tanah air kembali bertambah. Peningkatan COVID-19 akibat penyebaran varian Omicron semakin tinggi.
Tercatat pada Rabu (9/2), bertambah 46.843 kasus. Sementara Selasa (8/2) kemarin, terdapat penambahan 10.817 kasus baru.
Akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4,5 juta kasus atau sebanyak 4.626.936 kasus.
Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 404.506 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Baca Juga:
Di Tengah Kasus COVID-19 Naik, Gibran Izinkan Acara Festival Jenang Solo
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari COVID-19 tercatat 14.016 orang. Total, sebanyak 4.216.328 orang sembuh.
Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 65 orang. Sehingga total meninggal menjadi 144.784 orang.
Data penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia ini dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, mayoritas pasien COVID-19 yang meninggal belum divaksin.
Hal itu disampaikan Luhut dalam Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (7/2) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
"Dari 356 pasien meninggal dari sejak Omicron jalan, 42 persen itu memiliki komorbid, 44 persen lansia, dan ini yang harus diingat, 69 persen belum divaksinasi lengkap," kata Luhut.
Baca Juga:
Polisi Proses Hukum Wisatawan Positif COVID-19 yang Jalan-jalan di Kota Malang
Jika dihitung, 69 persen berarti ada lebih dari 245 pasien meninggal yang kondisinya belum menerima vaksin lengkap.
Melihat kondisi tersebut Luhut mengingatkan orang-orang yang selama ini menghasut orang lain untuk tidak vaksin untuk menghentikan tindakan itu.
"Saya mohon orang-orang yang menganjurkan tidak vaksinasi, Anda itu bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," lanjut dia.
Sementara bagi masyarakat yang di sekitarnya ada orang yang mengajaknya untuk tidak mengakses vaksin, Luhut pun mengajaknya agar tidak terhasut dengan ajakan tersebut.
"Ini betul-betul kami imbau supaya bapak dan ibu sekalian jangan mendengar masukan-masukan yang tidak jelas, kita bicara data, keselamatan Anda, sekeluarga, dan sekeliling," ujar dia. (Knu)
Baca Juga:
Strategi Kapolri Redam Penambahan Kasus COVID-19