Tak Selamanya Deeptalk Berikan Kebahagiaan, Cek Dampak Buruknya

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 10 Februari 2025
Tak Selamanya Deeptalk Berikan Kebahagiaan, Cek Dampak Buruknya

Gambar dua orang yang sedang berkomunikasi. Sumber foto: Pexel/Jopwell

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Deeptalk merupakan aktivitas saling bertukar pikiran dan komunikasi mendalam. Orang yang melakukan deeptalk bisa tahu satu sama lain tentang hal yang selama ini belum dibicarakan.



Selama deeptalk, pembicaraan akan dilakukan dengan blak-blakan, jujur tentang perasaan yang pernah dan sedang dirasakan, atau membicarakan mimpi, pandangan hidup tanpa rasa takut dihakimi.

Dengan deeptalk, komunikasi yang berlangsung diniatkan secara khusus, sehingga menciptakan ruang aman untuk berbagi ide dan cerita yang sering kali sulit diungkapkan dalam percakapan biasa.

Studi psikologi dalam jurnal Efficiency Overrated?: Minimal Social Interactions Lead to Belonging and Positive Affect menemukan orang yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam percakapan "substansial" lebih bahagia daripada mereka yang membuang-buang waktu mereka pada hal-hal yang lebih ringan.

Baca juga:

Manfaat Deeptalk, Begitu Dalam untuk Diri Sendiri

Dilansir dari laman The Phylosophy Forum, Percakapan substantif memegang kunci kebahagiaan karena dua alasan utama.

Pertama, manusia terdorong untuk menemukan dan menciptakan makna dalam hidup mereka. Kedua, membuat diri terhubung dengan lingkungan. Hal tersebut karena manusia adalah makhluk sosial yang ingin dan perlu berinteraksi dengan orang lain.

Namun beberapa orang lebih memilih menghindari deeptalk. Sebab isu yang dibahas memiliki pemicu trauma, berisiko meningkat perdebatan, isunya sensitif. Ada risiko yang mengintai ketika melakukan deeptalk, di antaranya:

1. Salah paham

Biasanya saat melakukan deeptalk harus menyesuaikan persepsi yang sama soal isu yang dibahas. Berikan konteks dalam isu yang dibahas. Tujuannya menghindari salah paham, karena jika konteks yang dipahami, pesan komunikasinya tidak sampai.


2. Emosi

Kemampuan emosional sangat penting. Pasangan yang tidak punya kestabilan emosional bakal sulit untuk menerima perbedaan ide, gagasan, pandangan terkait isu yang dibahas sehingga rentan mengalami emosi.


Sulit mendengar fakta lain

Karakter manusia yang keras kepala. Kondisi internal seperti kerap terjadi. Apalagi isunya soal prinsip. (Tka)

#Gaya Komunikasi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Tak Selamanya Deeptalk Berikan Kebahagiaan, Cek Dampak Buruknya
Dengan deeptalk, komunikasi yang berlangsung diniatkan secara khusus, sehingga menciptakan ruang aman untuk berbagi ide dan cerita yang sering kali sulit diungkapkan dalam percakapan biasa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 Februari 2025
Tak Selamanya Deeptalk Berikan Kebahagiaan, Cek Dampak Buruknya
Fun
3 Pilar Kunci Syarat Menjadi Komunikator yang Baik
Komunikasi yang efektif adalah kunci kesuksesan di berbagai aspek kehidupan, baik pribadi maupun profesional.
Wisnu Cipto - Kamis, 28 November 2024
3 Pilar Kunci Syarat Menjadi Komunikator yang Baik
Lifestyle
Anti Minder, Ini 5 Tip Biar Pede Bicara di Depan Umum
Rasa minder sering muncul ketika harus berbicara di depan umum.
Frengky Aruan - Rabu, 30 Oktober 2024
Anti Minder, Ini 5 Tip Biar Pede Bicara di Depan Umum
Lifestyle
Sering Deep Talk dengan Pasangan Bisa Memperpanjang Usia
Deep talk atau percakapan mendalam dengan pasangan bukan hanya sekadar obrolan biasa.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Oktober 2024
Sering Deep Talk dengan Pasangan Bisa Memperpanjang Usia
Bagikan