Tak Melulu Seram, ini 3 Fakta Halloween

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 28 Oktober 2022
Tak Melulu Seram, ini 3 Fakta Halloween

Halloween ternyata dimulai dari perayaan terhadap arwah orang yang telah meninggal. (foto: Pexels_Kristina Paukshtite)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

OKTOBER identik dengan hal-hal berbau horor. Itu amat mungkin karena di akhir Oktober ada perayaan Halloween. Bagi kebanyakan orang, Halloween ialah tentang topeng, kostum, film, serta hal-hal yang sifatnya menyeramkan. Faktanya, Halloween tak melulu tentang hal seram. Ini nih, tiga fakta Halloween yang harus diketahui dulu sebelum mulai merayakannya.

BACA JUGA:

Labu Halloween dan Kisah si Pelit Jack yang Menipu Setan

1. Sejarah perayaan Halloween


Perayaan Halloween sebenarnya sudah dimulai lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Kala itu, penduduk bangsa Celtic Kuno (kini dikenal dengan area Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis Utara) melaksanakan sebuah festival yang disebut dengan Samhain. Festival ini dirayakan tiap 1 November.

Ini persis seperti perayaan tahun baru, tapi gunanya ialah menandai berakhirnya musim panas dan masa panen serta menyambut musim dingin yang gelap dan identik dengan kematian. Pada tanggal ini, orang-orang Celtic percaya bahwa batas antara jiwa manusia dan orang mati menjadi kabur.

Nah malam sebelum perayaan Samhain, tepatnya pada 31 Oktober, orang-orang Celtic Kuno akan menggelar sebuah perayaan kecil. Itu terkait dengan kepercayaan bahwa di saat seperti ini, arwah-arwah orang mati akan kembali ke bumi. Karena suasana yang dianggap mistis ini, penduduk setempat menganggap bahwa pendeta Celtic bisa memprediksi masa depan pada malam 31 Oktober.

Untuk memeringati dan menyambut perayaan ini, penduduk bangsa Celtic akan membuat sebuah api unggun besar. Di sana mereka akan membakar mayat serta hewan-hewan kurban sebagai bentuk persembahan pada dewa. Selama perayaan pula, mereka akan memakai kostum yang biasanya terbuat dari kepala dan kulit hewan. Tujuannya ialah membagi keberuntungan pada satu sama lain dan mengusir hal-hal buruk. Setelah selesai, mereka akan memadamkan api lalu menyalakannya lagi sebagai simbol perlindungan dari musim dingin yang akan datang.

halloween
1.Budaya perayaan Halloween semakin masal dirayakan dan dikenal oleh orang setelah abad ke-9. (foto: Pexels_Monstera)

2. Asal usul kata Halloween


Pada abad ke-8, Paus Gregory III memutuskan tanggal 1 November akan ditandai sebagai hari memeringati sosok kudus Kristiani, termasuk Santa dan Santo. Lalu, malam sebelum 1 November adalah 31 Oktober. Hari tersebut diperingati dengan sebutan All Saints Day atau All Hallows.

Lalu, pada abad ke-9, ajaran Kristen pun perlahan menyebar ke area Celtic. Saat itu, mayoritas masyarakat di sana tentu masih tetap mempertahankan festival Samhain. Perayaan All Hallows sendiri sebenarnya mirip dengan perayaan Samhain. Orang-orang akan membuat api unggun besar, memakai kostum seperti para Santa atau Santo, malaikat, maupun setan. Malam sebelum perayaan kemudian disebut sebagai All Hallows Eve atau yang kini dikenal sebagai Halloween.

BACA JUGA:

Pilihan Kostum Halloween Paling Populer di 2022

3. Lentera labu, kucing hitam, dan manisan Halloween


Tiga hal ini rasanya sudah sangat identik dengan perayaan Halloween. Lentera labu umum ditemukan dengan bentuk ukiran wajah menyeramkan. Namanya adalah Jack O'Lantern. Ia melambangkan arwah yang berkeliaran dengan membawa lentera karena telah berhasil menipu iblis untuk tidak menyeretnya ke neraka.

halloween
2.Perayaan Halloween, terutama di Amerika, identik dengan berbagi kue dan permen terhadap anak-anak serta membuat labu berbentuk Jack O'Lantern. (foto: Pexels_Yaroslav Shuraev)

Karena identik dengan hal-hal mistis dan arwah orang mati, kostum kucing hitam juga menjadi salah satu hal yang identik kala Halloween. Pada zaman dulu, kucing hitam erat kaitannya dengan para penyihir di Eropa. Dulu, banyak yang percaya kalau mereka merupakan penyihir yang berkamuflase untuk menyembunyikan dirinya dan kabur agar tidak ditangkap.

Terakhir adalah manisan atau yang identik dalam istilah 'Trick or Treats'. Rata-rata orang Amerika merayakan Halloween sebagai momen libur di mana mereka bisa saling mendekatkan diri dengan keluarga, orang sekitar, serta tetangga. Mereka pun saling membagikan kue, permen, dan manisan untuk dimakan bersama. Anak kecil juga banyak yang memakai kostum dan menyambangi rumah tetangga satu per satu sambil berteriak "Trick or Treats'!".(mcl)

BACA JUGA:

Kenapa Halloween Dirayakan Pada 31 Oktober?

#Halloween #Gaya Hidup
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya
Indonesia
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Dalam keju ada kandungan gizi yang terdiri dari protein dan kalsium. Kalsium itu adalah unsur penting untuk membentuk stamina kita, membentuk ketahanan fisik
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 05 Juni 2025
4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju
Lifestyle
Amazfit Rilis Active 2, Smartwatch Premium untuk Gaya Hidup Aktif, Intip nih Fitur Unggulannya
Merupakan satu-satunya sportwatch yang sudah mendukung olahraga Hyrox.
Dwi Astarini - Selasa, 11 Maret 2025
Amazfit Rilis Active 2, Smartwatch Premium untuk Gaya Hidup Aktif, Intip nih Fitur Unggulannya
Indonesia
Anak Kapolda Kalsel Kerap Pamer Jet Pribadi dan Uang Jajan Miliaran, DPR: Memalukan
Perayaan ulang tahun yang cukup mewah itu langsung mendapat kritik, sindiran, dan hujatan dari netizen
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 Maret 2025
Anak Kapolda Kalsel Kerap Pamer Jet Pribadi dan Uang Jajan Miliaran, DPR: Memalukan
Fashion
Vespa Hadirkan Pop-up Store di Pacific Place Mall Jakarta, Gabungkan Dunia Luxury Fashion dan Lifestyle
Vepsa bukan sekadar kendaraan, melainkan juga sebuah karya desain yang autentik.
Dwi Astarini - Jumat, 28 Februari 2025
Vespa Hadirkan Pop-up Store di Pacific Place Mall Jakarta, Gabungkan Dunia Luxury Fashion dan Lifestyle
Indonesia
Sambut Tahun Baru dengan Mencoba 'No Buy Challenge'
Tak hanya membantu menabung, tantangan ini juga dapat mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, menghargai apa yang kita miliki, dan hidup dengan lebih sederhana.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Januari 2025
Sambut Tahun Baru dengan Mencoba 'No Buy Challenge'
Lifestyle
Tak lagi YOLO Gen Z kini Beralih ke YONO
Gaya hidup YONO mengajak penganutnya mengevaluasi kembali apa yang dimiliki.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
Tak lagi YOLO Gen Z kini Beralih ke YONO
Lifestyle
Masuki Umur 4 Dekade, VIVERE Berikan Kualitas Terbaik untuk Furnitur Indonesia
Masuki umur 4 dekade, VIVERE Group berikan kualitas terbaik untuk furnitur Indonesia.
Soffi Amira - Rabu, 11 Desember 2024
Masuki Umur 4 Dekade, VIVERE Berikan Kualitas Terbaik untuk Furnitur Indonesia
Fun
MR.DIY Hadirkan Flagship Store Pertama, Interiornya Eye Catchy Berkat Instalasi Seni Karya Wulang Sunu
MR.DIY menghadirkan flagship store pertamanya untuk para pelanggan setia.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 25 November 2024
MR.DIY Hadirkan Flagship Store Pertama, Interiornya Eye Catchy Berkat Instalasi Seni Karya Wulang Sunu
Fun
Mulai Daur Ulang Sampah dari Dalam Rumah
Daur ulang sampah memberikan manfaat lingkungan yang besar.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Mulai Daur Ulang Sampah dari Dalam Rumah
Bagikan