Tak Mau Rugi, Petani ini Malah Bagi-bagi Cabe Gratis ke Warga

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 19 September 2017
Tak Mau Rugi, Petani ini Malah Bagi-bagi Cabe Gratis ke Warga

warga sedang memetik cabe gratis di kebun Widodo. (MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Seorang Petani cabai di Bantul DIY, Widodo (25) punya cara unik untuk mensyukuri masalah yang terjadi padanya. Pria yang tinggal di Dusun Kalipakem, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul ini tengah merugi karena harga cabe dipasaran anjlok. Bukannya bersedih, ia malah mempersilahkan warga mengambil cabenya sepuasnya. Warga bisa memetik langsung cabe di ladangany secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya.

“Kalau dijual saya rugi. Mending saya sedekahkan sajalah. Hitung-hitung nambah persaudaraan,” katanya saat ditemui awak media di rumahnya, Selasa (19/10).

Pria yang sedari muda sudah menjadi petani ini bercerita penggratisan cabe miliknya sudah dilakukan sejak pekan lalu. Pasalanya ia mengatakan petani cabe kini tengah menderita karena anjloknya harga cabe di pasaran. Cabe satu kilo kini hanya dihargai Rp 4000. Harga itu tak sebanding dengan biaya perawatan, petik cabe dan transportasi pengantaran cabe ke pedagang. Ia menuturkan untuk membayar upah orang untuk memetik cabe, ia harus merogoh kocek Rp 50ribu perorang. Satu orang bisa memetik cabe sekitar 12 kilo perhari.

“Kalau saya jual cabe sehari 12 kilo Cuma dapat Rp48ribu, Belum termasuk harga pupuk, harga upah tanam ladang, harga transportasi dan biaya lainnya. Malah rugi banyak saya. Mending saya kasihkan ke orang biar bermanfaat,” jelasnya.

Ia mengaku bingung dengan harga cabe yang mendadak anjlok drastis. Padahal beberapa bulan lalu harga cabe sangat tinggi bahkan lebih mahal dari harga daging Sapi. Ia berharap usaha menggratiskannya ini bisa menarik perhatian pemerintah agar lebih peduli dengan nasib para petani cabe. “Kami harap dapat bantuan dari pemerintah. Supaya harga cabe ga rendah seperti sekarang,” tutur Widodo.

Petik cabe gratis ini mendadak viral di sosial media warga Yogyakarta. Warga berdatangan satu persatu ke kebun cabe milik Widodo. Ladang seluas sekitar 100x75 meter, itu pun cukup ramai dengan orang-orang yang hendak memetik cabe.

Salah seorang warga yang tengah memetik cabe Joko Sularno (54) merasa senang dengan tindakan Widodo. Awalnya ia tahu hal ini dari grup Info Cegatan Jogja (ICJ) di Facebook.

“Baru kali ini ada orang yang membagikan cabe gratis. Lumayan buat dibikin sambel,” kata Joko.

Namun, usai berbincang dengan Widodo, ia merasa prihatin dengan nasib petani saat ini. Ia berharap pemerintah bisa lebih mengambil tindakan untuk menstabilkan harga cabai dipasaran. Pasalnya selama ini harga cabai sering mengalami fluktuasi yang tidak tentu sehingga menyulitkan masyarakat dan petani. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Presiden Jokowi Serahkan Sapi Kurban Ke Bantul

#Petani #Cabai #Harga Cabai Turun
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
1,4 Ton Cabai dari Aceh Bakal Beredar di Jakarta, Dijual Murah Enggak Sampai Rp 50 Ribu Per Kilo
Komoditas unggulan ini mulai didistribusikan kepada warga melalui berbagai gerai Pasar Jaya
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 Desember 2025
1,4 Ton Cabai dari Aceh Bakal Beredar di Jakarta, Dijual Murah Enggak Sampai Rp 50 Ribu Per Kilo
Indonesia
Harga Terbaru Komoditas Pangan 22 Desember: Cabai Hingga Bawang Merah Turun
Penurunan paling mencolok terlihat pada cabai merah besar yang harganya merosot hingga Rp10.847 dibandingkan hari sebelumnya
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 Desember 2025
Harga Terbaru Komoditas Pangan 22 Desember: Cabai Hingga Bawang Merah Turun
Indonesia
Koperasi Merah Putih Bakal Dikerahkan Turunkan Harga Cabai
Pemerintah terus memantau pergerakan harga cabai yang belakangan mulai naik
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Koperasi Merah Putih Bakal Dikerahkan Turunkan Harga Cabai
Indonesia
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
KAI Commuter akan menghadirkan gerbong khusus bagi petani dan pedagang di layanan Commuter Line Merak–Rangkasbitung untuk memperkuat rantai pasok dan ekonomi daerah.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 02 November 2025
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Indonesia
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Amran mengaku optimistis tren itu akan terus tumbuh, terutama karena pemerintah tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas tiga juta hektare.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Berita Foto
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Anggota Dewan Pengawas LKBN Antara, Ariawan menjalani Sidang Promosi Doktor, dengan judul disertasi "Implementasi Kebijakan Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI Di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia", yang digelar terbuka di Kampus Universitas Prof Dr Moestopo Beragama, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Indonesia
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.935 per kg turun dari sebelumnya Rp18.147 per kg
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Berita Foto
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Sejumlah aktivis dan petani menyampaikan paparan pada audiensi bersama Pimpinan DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Peringatan Hari Tani Nasional 24 September harus menjadi momentum pemerintah menyiapkan peta jalan kebangkitan pertanian Indonesia
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Bagikan