Tahun Ini Merger, Garuda dan Pelita Mau Tambah 26 Pesawat Baru


Tangkapan layar petugas di bandara. (ANTARA/HO-tangkapan layar)
MerahPutih.com - PT Garuda Indonesia dan PT Pelita Air rencananya akan melakukan merger paling lambat dalam waktu 6 bulan kedepan. Kedua maskapai penerbangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan dapat menambah 26 armada pesawat pada tahun 2025 untuk memperluas layanan penerbangan baik domestik dan internasional.
"Saya sampaikan untuk Garuda Indonesia tahun ini (2025) kami targetnya menambah sampai 20 pesawat," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan seusai mengikuti rapat bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Kamis (2/1).
Garuda Indonesia menargetkan penambahan 20 pesawat di tahun 2025, dengan pengadaan dilakukan secara bertahap mulai Januari dengan kedatangan dua armada pesawat Boeing.
Baca juga:
Pelita Air Buka Penerbangan Jakarta-Lombok Jelang MotoGP Indonesia 2024
"Jadi Januari ini kita kedatangan dua pesawat lagi Boeing, dan di Februari nanti kita operasikan 1 lagi tambahan (Boeng) 737. Harapannya nanti total sampai 2025 kita bisa mencapai sampai 20 pesawat," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan bahwa di tahun ini pihaknya menambah enam armada pesawat sehingga dapat menambah 12 armada yang telah ada.
"Tahun ini sudah pasti, jadi bukan rencana sudah pasti tinggal menunggu datang itu tambahan lagi enam. Jadi akan 18 pesawat kita operasikan di 2025," kata Dendy, dikutip Antara.
Dendy menambahkan Pelita Air akan mendatangkan pesawat Airbus sehingga nantinya bisa mendukung maskapai Garuda Indonesia saat angkutan jamaah calon haji.
Baca juga:
Erick Janji Penggabungan Garuda dan Pelita Rampung Dalam 6 Bulan
"Dua unit wide body yang pesawat yang besar. Untuk nanti kita bisa support Garuda juga pada saat haji dan umroh. Kita semua Airbus," tandas orang nomor satu di Pelita Air itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta

Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur
