Susunan Pengurus Dekat dengan Kekuasaan, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tak Independen


Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU/am.
MerahPutih.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani ditunjuk sebagai CEO (Chief Executive Officer), Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai COO (Chief Operating Officer), dan Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir sebagai CIO (Chief Investment Officer).
Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, susunan kepemimpinan Danantara menimbulkan banyak tanda tanya, terutama terkait independensi dan profesionalisme mereka.
Melalui pengangkatan tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang kuat dalam politik dan bisnis, ada kekhawatiran bahwa Danantara akan lebih melayani kepentingan elite tertentu.
Baca juga:
Sosok Rosan Roeslani, CEO Danantara yang Pernah ‘Bantu’ Prabowo Menangi Pilpres 2024
“Daripada menjalankan mandatnya sebagai pengelola investasi nasional yang transparan dan akuntabel,” jelas Achmad kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/2).
Menurut Achmad, kkhawatiran ini bukan tanpa dasar.
“Banyak dari petinggi yang dipilih memiliki hubungan erat dengan lingkaran kekuasaan,” jelas Achmad.
Hal ini dikhawatirkan Achmad bisa mengarah pada konflik kepentingan.
Baca juga:
Danantara Diluncurkan, Legislator Gerindra: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Ekonomi Indonesia
“Terutama ketika keputusan investasi harus dibuat berdasarkan analisis bisnis murni, bukan pertimbangan politis,” jelas Achmad.
Achmad menambahkan, dalam konteks pengelolaan investasi negara, independensi adalah faktor kunci.
“Independensi ini untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar demi kepentingan publik, bukan hanya untuk menguntungkan kelompok tertentu,” pungkas Achmad yang juga ekonom UPN Veteran Jakarta ini. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032

Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN

260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara

Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik

MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN

5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin

Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto

Luhut Sebut Prabowo Bakal Keluarkan Keppres Selesaikan Utang Kereta Cepat Whoosh ke China

2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara

Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
