Survei SMRC, Mayoritas Publik Menilai Pemberantasan Korupsi Buruk


Ilustrasi korupsi. Foto: Istimewa
MerahPutih.com -Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan 41,5 persen publik Indonesia menilai pemberantasan korupsi masih buruk.
Demikian temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Ekonomi-Politik 2021 dan Harapan 2022: Opini Publik Nasional” yang dirilis pada Minggu (26/12).
Baca Juga
Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, ini menunjukkan hanya ada 28,8 persen publik yang menilai kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia baik atau sangat baik.
"Angka ini lebih rendah dibanding yang menilai buruk atau sangat buruk, yakni 41,5 persen. Ada 25,1 persen warga yang menilai sedang saja. Sementara masih ada 4,5 persen yang tidak tahu atau tidak jawab," kata Deni.
Konsisten dengan penilaian negatif tersebut, ada 41,1 persen warga yang menilai korupsi di negara kita pada umumnya sekarang ini semakin banyak dibanding tahun lalu. Yang menilai semakin sedikit hanya 22,1 persen. Ada 31,1 publik yang menilai sama saja. Sementara masih ada 5,7 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.
“Dalam dua tahun terakhir, warga yang menilai korupsi semakin banyak selalu lebih banyak dibanding yang menilai semakin sedikit,” ujar Deni.
Baca Juga
Survei SMRC: Elektabilitas PDIP-Gerindra Melorot, Demokrat Masuk Lima Besar
Namun demikian, lanjut Deni, optimisme publik terkait pemberantasan korupsi setahun ke depan masih cukup kuat. Warga yang menilai kondisi pemberantasan korupsi setahun ke depan akan baik atau sangat baik sekitar 54,8 persen.
"Angka ini lebih tinggi dibanding yang menilai akan buruk atau sangat buruk, 18,5 persen. Ada 18,5 persen yang menilai sedang saja. Yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 8,3 persen," imbuhnya.
Lebih jauh, survei ini juga menemukan bahwa lebih banyak warga (43,8 persen) yang menilai korupsi setahun ke depan akan semakin sedikit. Sementara yang menilai akan semakin banyak sebesar 19,3 persen.
"Yang menyatakan akan sama saja sebesar 26,8 persen. Masih ada 10,1 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab," tutup Deni.
Survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Margin of error survei diperkirakan sebesar ± 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Pon)
Baca Juga
Survei Capres SMRC: Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Menguat
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Persepi Didesak Panggil SMRC dan IPI Akibat Hasil Survei Pilgub Jateng Berbeda

Pramono-Rano Unggul dalam Survei SMRC, RK: Dobel Semangatnya

Survei SMRC: Pramono - Rano Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta

Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Juru Kunci

Survei SMRC: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies di Pemilih Kritis

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik, Prabowo Stagnan, Anies Turun

Survei SMRC: Ganjar Berpeluang Lebih Naikkan Elektabilitas Dibanding Prabowo dan Anies

Survei SMRC: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat Jadi Capres 2024

Survei SMRC: Ganjar Teratas, Prabowo dan Anies Bersaing Ketat

Survei SMRC: Prabowo Paling Dikenal, Ganjar Paling Disukai
