Pilpres 2019

Survei LIPI Ungkap Masalah Yang Akan Muncul di Pilpres 2019

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 07 Agustus 2018
Survei LIPI Ungkap Masalah Yang Akan Muncul di Pilpres 2019

Pemaparan hasil survei Pilpres 2019 oleh P2P LIPI di Jakarta (Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar survei ahli. Hasilnya, politisasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan identitas paling berpotensi menghambat pelaksanaan Pemilu 2019.

Kepala P2P LIPI Firman Noor mengatakan, ada beberapa problem yang dinilai dapat berpotensi menghambat penyelenggaraan Pemilu 2019, seperti politisasi SARA dan identitas, konflik horizontal antar pendukung calon dan gangguan keamanan.

"Politisasi SARA dan identitas adalah kondisi politik yang paling berpotensi menghambat penyelenggaraan Pemilu serentak 2019," kata Firman di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (7/8).

Kondisi kebebasan sipil di Indonesia, kata dia, khususnya dilihat dari aspek kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, dan kebebasan berkeyakinan atau beribadah telah dinilai baik oleh ahli.

Gedung LIPI di Jakarta
Gedung LIPI di Jakarta (Foto: MP/Aang Sunadji)

"Namun, pada aspek bebas dari diskriminasi, sebesar 46 persen responden ahli menilai masih buruk," ujar Firman.

Sementara, terkait pemenuhan hak politik warga negara yakni hak memilih dan dipilih, mayoritas ahli menilai sudah berjalan dengan baik. Namun, 56 persen responden ahli menilai partisipasi maayarakat dalam penyusunan kebijakan masih sangat buruk.

Menurut Firman, dalam konteks penyelenggaraan pemilu, para ahli memberikan penilaian positif untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Meski demikian, para ahli menyatakan ada beberapa problem yang berpotensi muncul pada Pilpres 2019.

"Beberapa masalah yang berpotensi muncul pada Pemilu 2019 antara lain, politik uang, sengketa hasil pemilu, ketidaknetralan birokrasi, tidak menggunakan hak suara, intimidasi dalam pemilu, dan penggunaan kekerasan dalam Pemilu," kata Firman.

Lebih lanjut Firman menambahkan, dalam konteks politik yang lebih besar yakni demokrasi di Indonesia, ada beberapa problem yang dinilai berpotensi menghambat konsolidasi demokrasi.

"Politisasi SARA dan identitas, kinerja partai politik yang buruk, polarisasi masyarakat, dan oligarki," pungkas Firman.

Survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI ini digelar pada April-Juli 2018. Survei ini melibatkan 145 ahli politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

Survei P2P LIPI ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik purposive sampling, dimana sampel sumber data (ahli) dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria tertentu.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Buntut Ketegangan Diplomatik, Saudi Akan Pindahkan 12 Ribu Mahasiswa dari Kanada

#LIPI #Pilpres 2019 #Konflik SARA #Hasil Survei
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik
Secara keseluruhan, kinerja Presiden Prabowo Subianto sejak Oktober 2024 dinilai memuaskan oleh 81% masyarakat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 01 Juni 2025
Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik
Indonesia
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi Unggul Tipis dari Andika Perkasa
Hasil survei LSI di Pilkada Jateng 2024 mengungkapkan, Ahmad Luthfi unggul tipis dari Andika Perkasa.
Soffi Amira - Minggu, 17 November 2024
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi Unggul Tipis dari Andika Perkasa
Olahraga
Survei Indikator Politik Indonesia: 71,5% Warga Indonesia Indonesia Dukung Naturalisasi Timnas
Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, bahwa 71,5 persen warga Indonesia mendukung naturalisasi timnas.
Soffi Amira - Selasa, 05 November 2024
Survei Indikator Politik Indonesia: 71,5% Warga Indonesia Indonesia Dukung Naturalisasi Timnas
Indonesia
Elektabilitas Luthfi Kalah dari Andika, Jokowi: Yang Masih Bimbang Harus Diyakinkan
Elektabilitas Luthfi kalah dari Andika, Jokowi ikut angkat bicara. Ia ingin yang belum menentukan pilihan, maka harus diyakinkan.
Soffi Amira - Selasa, 05 November 2024
Elektabilitas Luthfi Kalah dari Andika, Jokowi: Yang Masih Bimbang Harus Diyakinkan
Indonesia
Persepi Sanksi Poltracking, Imbas Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta
Persepi sanksi Poltracking akibat bedanya hasil survei di Pilkada Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 04 November 2024
Persepi Sanksi Poltracking, Imbas Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta
Indonesia
Bukan Ahok, Ini Lawan Tangguh Anies di Pilkada Jakarta Versi Indikator
Sementara margin antara Anies dan Ridwan Kamil terpaut sekitar 11 persen
Angga Yudha Pratama - Kamis, 25 Juli 2024
Bukan Ahok, Ini Lawan Tangguh Anies di Pilkada Jakarta Versi Indikator
Berita
Hasil Quick Count Populi: Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran
Hasil quick count Populi Center menunjukkan, Pilpres 2024 berpotensi satu putaran.
Soffi Amira - Rabu, 14 Februari 2024
Hasil Quick Count Populi: Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran
Berita
Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 52,4 persen
Hasil suveri JRC menunjukkan, elektabilitas Prabowi-Gibran mencapai 52,4 persen.
Soffi Amira - Senin, 05 Februari 2024
Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo-Gibran Capai 52,4 persen
Indonesia
Hasil Survei: Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 77 Persen
Indikator Politik Indonesia melakukan survei kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, tingkat kepuasan publik mencapai 77 persen.
Soffi Amira - Kamis, 18 Januari 2024
Hasil Survei: Kepuasan Publik terhadap Jokowi Capai 77 Persen
Indonesia
PDIP Sebut Ada Pengondisian Lembaga Survei Ciptakan Narasi Pilpres 1 Putaran
PDI Perjuangan (PDIP) menyebut ada upaya pengondisian lembaga survei untuk menciptakan narasi Pilpres 2024 berjalan hanya satu putaran.
Mula Akmal - Selasa, 02 Januari 2024
PDIP Sebut Ada Pengondisian Lembaga Survei Ciptakan Narasi Pilpres 1 Putaran
Bagikan