Survei Indikator: Persaingan Elektabilitas Masih Milik Jokowi dan Prabowo
Pemaparan hasil survei Indikator Indonesia (MP/Fadhli)
MerahPutih.Com - Peta persaingan elektabilitas kandidat pada Pilpres 2019 masih milik Jokowi dan Prabowo Subianto. Belum ada nama atau sosok baru yang bisa menandingi keduanya. Hal ini terungkap dalam hasil survei yang baru saja dirilis Indikator Politik Indonesia.
Hasil riset lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada akhir Maret 2018 menemukan bahwa perolehan dukungan terhadap Capres 2019 masih di dominasi dua tokoh, yaitu Jokowi dan Prabowo.
Berdasarkan hasil survei, Jokowi masih mendominasi dukungan suara responden sementara Prabowo berada pada posisi kedua.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, indikasi dukungan suara terhadap Jokowi terlihat dari penilaian positif publik terhadap kinerja Jokowi, baik di bidang hukum, ekonomi dan politik.
Sehingga, berdasarkan kalkulasi top of mind dengan pertanyaan, Bila pemilihan diadakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih?
Maka, sebagian besar responden memilih Jokowi dengan persentase suara 39,9 persen, sementara Prabowo Subianto dengan 12,1 persen.
"Hingga saat ini, Jokowi dan Prabowo masih mendominasi distribusi dukungan terhadap calon preaiden. Belum tampak calon lain yang memiliki dinamika cukup besar dalam konteks Pilpres," terang Burhanuddin saat rilis hasil survei di Kantornya, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Dukungan terhadap Jokowi ini, kata dia, mengalami peningkatan sekitar 5 persen jika dibandingkan hasil survei Indikator yang digelar akhir 2017 lalu. Sementara, untuk Prabowo Subianto masih stagnan.
"Dukungan terhadap Jokowi mengalami peningkatan, sementara pesaing utamanya Prabowo Subianto relatif stagnan," terang Dosen UIN Jakarta Itu.
Burhan menambahkan, jika disimulasikan head to head dengan sejumlah calon potensial dukungan terhadap Jokowi pun tak banyak berubah.
Jokowi menggungguli Prabowo sebesar 31 persen, Jokowi mengungguli Gatot Nurmantyo sebesar 50 persen lebih dan Jokowi mengungguli Anies Baswedan di atas 50 persen.
Membidik Cawapres Idaman sekaligus Unggulan
Di kesempatan yang sama Indikator Politik Indonesia juga merilis sejumlah nama terkuat sebagai Cawapres Jokowi dan Prabowo.
Dengan simulasi pertanyaan, siapa yang paling pantas menjadi wakil presiden Jokowi? Maka, ditemukan bahwa dukungan besar responden memilih Agus Harimurti Yudhoyono dengan persentase 16,3 persen. Disusul Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo dan Sri Mulyani.
Sementara, wakil presiden Prabowo Subianto pilihan responden mengalir untuk Anies Baswedan dengan persentase suara 15 persen, menyusul AHY, Gatot dan Ridwan Kamil.
"Untuk kemungkinan calon wakil presiden, AHY dan Anies meski tidak dominan. Tapi tampak signifikan dan lebih diunggulkan untuk menjadi wapres Jokowi," pungkas Burhanuddin Muhtadi.
Sekadar informasi, Survei Indikator di gelar pada 25-31 Maret 2018 dengan melibatkan 1200 responden secara nasional.
Dengan menggunakan metode multistage random sampling, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewancara yang telah dilatih.
Survei berada pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 3 persen.
Menyikapi hasil Survei Indikator, Katua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan tetap mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2019.
PKS, kata dia, akan tetap menjalin komunikasi politik dengan parpol lainnya untuk membentuk poros koalisi Prabowo, meskipun hingga saat ini secara tegas Ketum Partai Gerindra itu belum menunjuk pendampingnya.
"Kita tetap menunggu dan mendorong agar Prabowo segera mendeklarasikan sebelum ramadhan (bulan puasa)," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menilai hasil survei tidak akan menggangu parpol koalisi pemerintah untuk terus melakukan safari dan komunikasi politik dengan pimpinan parpol lain.
"Agar suasana politik lebih teduh dalam menyongsong pesta politik mendatang. Seharusnya kita dorong agar parpol sering bertemu," ujarnya.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jenderal Gatot Bisa Jadi Ancaman Bagi Prabowo di Pilpres 2019
Bagikan
Berita Terkait
Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
Prabowo Blak-blakan Soroti Janji-Janji Palsu Myanmar Soal Pemilu, Minta ASEAN Jangan Cuma Diam dan Catat Saja
Presiden Prabowo Mengingatkan Pentingnya Semangat Kebersamaan ASEAN untuk Hadapi Semua Tantangan Kawasan
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen