Sultan Hong Kong Tertarik Bikin Tim F1


Belum pernah ada tim F1 asal Asia. (F1)
SEPANJANG sejarah olahraga balap jet darat Formula 1, belum banyak orang Asia yang terlibat baik sebagai pembalap maupun tim. Bahkan, belum pernah ada tim asal Asia yang terjun ke Formula 1. Beberapa orang Asia pernah berencana, namun hanya menguap tanpa ada eksekusi nyata.
Namun, ada harapan baru dari Calvin Lo, miliarder asal Hong Kong yang tertarik menciptakan tim F1 baru pada 2026 nanti. Bahkan, ia sebetulnya sudah terlibat dalam F1, melalui perusahaan investasinya sendiri untuk tim Williams yang dibela Nicholas Latifi dan Alex Albon.
Namun, kontribusinya pada Williams masih hanya awalan, bahkan belum seberapa bagi miliarder kelas kakap sekaliber Lo. Ia ingin meningkatkan keterlibatannya di level atas. Kemungkinan, ia akan menciptakan tim baru atau membeli tim yang sudah ada, seperti dilaporkan Daily Star, Selasa (6/12).
Baca juga:
LEGO McLaren Formula 1 Bikin Koleksimu Makin Epik

Menurut sang pebisnis, sekarang saat yang tepat baginya untuk berinvestasi di Formula 1, menyusul perubahan regulasi besar-besaran yang akan dimulai pada 2026. Ia mengaku senang dengan era baru Formula 1 yang memiliki banyak penonton muda dengan basis penggemar baru yang cukup besar.
Olahraga balap mobil paling mewah di dunia tersebut juga dianggap Lo terkesan dekat dengan penggemarnya dan mudah diakses siapapun di dunia. Namun, upaya Lo untuk benar-benar masuk ke olahraga tersebut mungkin tidak akan semudah penonton menikmati olahraga tersebut.
Bila ia ingin menciptakan tim F1 baru, maka Lo harus membayar sekira USD 200 juta atau setara dengan Rp 3,09 triliun. Itu merupakan kompensasi yang harus dia baarkan kepada tim-tim yang telah eksis.
Baca juga:
Dokumenter Formula 1 'Drive to Survive' Season 4 Telah Rilis di Netflix

Namun, tak hanya uang yang harus disiapkan Lo. Melainkan juga komitmennya sebagai pendatang baru. Dia harus mampu meyakinkan tim-tim lama bahwa mereka benar-benar ingin datang ke Formula 1 dengan membawa sesuatu yang positif terhadap olahraga tersebut.
"Saya mengerti bahwa tim-tim yang ada saat ini memiliki keraguan tentang kedatangan tim baru. Jika semuanya harus terus keluar dari pot yang sama, apa yang akan mereka menangi? Namun, jika kita mendapatkan kue yang dibagikan sedikit lebih besar, semua orang di grid akan mendapatkan manfaatnya," ungkap Lo seperti dikutip Motorsport.
Lo menunjukkan bahwa popularitas F1 tidak hanya meningkat di Amerika Serikat, namun juga di Asia. Terlihat antusiasme yang sangat tinggi dari penggemar di Asia, seperti pada GP Singapura lalu. Maka dari itu, Lo benar-benar bersemangat untuk menciptakan tim F1 sesegera mungkin. (waf)
Baca juga:
Formule E vs Formula 1, Begini Bedanya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua

Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
